SAMPIT - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah menekankan agar pemerintah daerah harus mampu memberikan pemerataan tenaga pendidik (guru).
Hal ini, kata Riskon, merupakan salah satu yang terpenting guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif.
Menurutnya, berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tahun 2019, terkait penyebaran tenaga pendidik di Kotim, rasionya masih dalam kewajaran antara 1:17.
“Tetapi ini berbanding terbalik dengan yang ditemukan di lapangan,” kata Riskon, Kamis (30/1) kemarin.
Diungkapkan Riskon, masih banyak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kotim yang kekurangan guru. Ini disebabkan karena tidak meratanya penyebaran tenaga pendidik.
“Makanya, kedepan kami berharap Pemda melalui Dinas Pendidikan bisa melakukan terobosan dalam rangka mendorong pemerataan tenaga pendidik, karena tidak sedikit sekolah di Kotim, terutama di pedesaan yang kekurangan tenaga guru,” kata dia.
Menurut Riskon, hal ini diperlukan komitmen yang kuat dari Dinas Pendidikan untuk bisa mewujudkan pemerataan tenaga pendidik di Kotim. “Anak-anak kita yang berada di daerah pedesaan sama haknya untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” tegasnya.
Dilain sisi, kata Riskon, belum lagi bicara dari sisi anggaran. Untuk tahun 2019, Pemkab Kotim hanya mampu mengalokasikan 12,83 persen APBD murni diluar dari dana transfer pusat . Kondisi ini dimaklumi, karena terkait dengan kemampuan keuangan daerah.
“Kedepan kami menginginkan Pemda bisa lebih besar mengalokasikan anggaran untuk dunia pendidikan, karena pendidikan adalah salah satu item urusan wajib pelayanan dasar,” tegasnya. (ang/fm)