PANGKALAN BANTENG – Hewan yang masuk ke Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) berpotensi menyebarkan penyakit. Pasalnya, kantor Check Poin Dinas Pertanian dan Peternakan Kobar di Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng, kekurangan peralatan. Salah satu pos penting yang berfungsi untuk memantau masuknya hewan ternak dan produk asal hewan ini tidak dapat berfungsi dengan baik.
Selain pemeriksaan administrasi dan fisik hewan yang akan masuk ke wilayah Kobar, Check Poin juga memiliki kewajiban melakukan tindakan desinfeksi terhadap hewan ternak yang akan masuk dan dipasarkan.
Imron, petugas kantor tersebut mengakui minimnya peralatan untuk mencegah hewan ternak yang terkontaminasi penyakit masuk ke Kobar. ”Kita tidak memiliki peralatan untuk penyemprotan desinfektan untuk hewan ternak yang masuk ke kobar lewat jalur darat yang melintasi Amin Jaya ini,” ujarnya, Minggu (6/3).
Imron mengatakan, permintaan untuk pengadaan peralatan desinfektan sudah dari dulu diajukan. Namun, pihaknya hanya bisa menunggu sampai peralatan yang dibutuhkan terealisasi.
”Kantor kita di bawah Distanak, jadi semua kebijakan ada di sana. Pengadaan peralatan tersebut juga harus melalui dinas,” jelasnya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Keberadaan check poin menjadi salah satu tumpuan untuk mencegah masuknya penyakit yang dibawa hewan ternak atau produk hasil hewan lainnya. Bahkan, saat flu burung mewabah, kantor di Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 75 itu menjadi salah satu penyaring agar ayam yang berasal dari daerah endemis flu burung tidak masuk.
”Tupoksi kita, selain memeriksa kelengkapan dokumen hewan ternak, juga memeriksa langsung kondisi hewan. Kalau ada yang mati harus diambil dan dimusnahkan,” jelasnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Perlindungan Tanaman Haryo Prabowo mengakui peralatan check poin untuk pemeriksaan hewan masih kurang, terutama untuk pemberian desinfeksi.
”Peralatan untuk pemberian desinfektan belum kita miliki. Kita aka coba ajukan agar masuk dalam program pengadaan selanjutnya,” katanya. Menurutnya, keterbatasan peralatan menjadi salah satu faktor kurang maksimalnya pelayanan. Namun, pihaknya akan memperbaiki keemahan tersebut. (sla/ign)