SAMPIT - Fenomena superlangka GMT besok diyakini isyarat dari alam. Setidaknya itu yang tampak dari kacamata tokoh adat dan budaya pesisir Sampit Anang Nur Ali. Hal itu merupakan isyarat bahwa akan terjadi perubahan iklim.
”Makanya orang-orang dulu percaya harus membangunkan tumbuh-tumbuhan,” katanya, Senin (7/3).
Alasannya, menurut mantan damang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang itu, biasanya setelah terjadi gerhana tumbuhan kerap gagal berbuah atau gagal panen.
Oleh karenanya, masyarakat dulu percaya dengan menggoyangkan tubuh pepohonan dan memperdengar bunyi-bunyian, akan menjauhkan tanaman dari berbagai penyakit atau hama.
Hal tersebut diharapkannya tak sekadar menjadi mitos saat zaman sekarang. Budaya dan tradisi itu semestinya dikemas menjadi khazanah dan ciri khas daerah.
”Tentunya masyarakat saat itu percaya karena sebagian besar mereka sebagai pekebun atau petani. Berbeda dengan saat ini. Namun hendaknya itu tetap dipertahankan sebagai tradisi, jangan sampai hanya jadi dongeng bagi generasi mendatang,” katanya.
Diceritakannya, di zaman sekarang, gegap gempita fenomena alam seperti gerhana matahari ini sangat terasa dengan keberadaan media. Berbeda dengan beberapa waktu lalu, yang hanya sekadar lewat. (oes/co/rm-72/rm-73/dc/ang/dwi)