SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 09 Maret 2016 11:21
Gerhana Tak Terlihat, Ini yang Terjadi dengan Kacamata Las Warga
JADI MAINAN: Modifikasi kacamata las khusus untuk menyaksikan gerhana gagal digunakan karena matahari yang tertutup cuaca mendung. (FOTO: IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Cuaca mendung dan hujan yang terjadi di Sampit membuyarkan semua persiapan warga menyambut moment gerhana matahari total (GMT), Rabu (9/3). Kacamata khusus yang dibeli dan hasil kreasi warga pun sia-sia. Alhasil, kaca mata las yang diganti dengan kaca hitam pekat menjadi mainan anak-anak.

"Padahal sudah beli kacamata las untuk melihat langsung proses gerhana, eh malah hujan dan mataharinya nggak kelihatan," kata Ratih, warga Ketapang, Sampit.

Ratih bersama rekan sekantornya mengaku ramai-ramai membeli kacamata tukang las di toko bangunan, kemarin. Hal itu merupakan alternatif untuk menyaksikan langsung gerhana matahari total karena kacamata khusus sulit dicari dan harganya mahal. "Belinya Rp 20 ribu, sekarang jadi mainan keponakan saya," katanya.

Seperti diketahui, sebagian besar masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) kecewa karena tak bisa menyaksikan langsung proses gerhana matahari total (GMT). Cuaca mendung dan hujan terjadi di sebagian wilayah Kalteng. Di Sampit, hujan yang mengguyur sejak dini hari, membuat persiapan warga menyambut gerhana buyar.

Meski sempat kecewa, momen saat matahari tertutup total oleh bulan mengobati kekecewaan warga. "Akhirnya, bisa juga merasakan gerhana meski cuaca mendung dan hujan," kata Dani, warga Ketapang, Sampit, Rabu (9/3). Dani sempat kecewa karena sudah bersiap menyaksikan gerhana dengan membeli kacamata khusus, namun tak bisa menyaksikan momen itu.

Gerhana matahari total terjadi sekitar pukul 07.28 WIB. Suasana gelap menyaput langit-langit Sampit sekitar dua menit. Warga ramai-ramai keluar rumah menyaksikan fenomena alam langka itu. "Subhanallah. Ini kekuasaan Allah. Gelap seperti malam. Sampit kebagian gelapnya," kata Andre, warga Baamang.

BMKG Bandara Haji Asan Sampit sebelumnya memprediksi wilayah Sampit akan diguyur hujan, sehingga warga tak bisa menyaksikan langsung momen matahari tertutup bayangan bulan. (ign)


BACA JUGA

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Jumat, 09 Mei 2025 17:35

Prioritaskan Jemaah Lansia, Pemberangkatan Calon Haji Kotim Lewat Udara

SAMPIT – Sebanyak 218 calon haji asal Kotawaringin Timur (Kotim)…

Jumat, 09 Mei 2025 17:25

Pabrik Pakan Ikan Beroperasi, Harga Lebih Murah

SAMPIT - Pabrik pakan ikan milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Kader PKK Miliki Peran Mulia

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan pentingnya peran…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Dharma Santi Momentum Pererat Kerukunan dan Persaudaraan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong generasi muda…

Jumat, 09 Mei 2025 17:22

Peningkatan Jalan Kandan–Camba Tertunda

SAMPIT — Warga Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali…

Rabu, 07 Mei 2025 17:31

Bupati Rencanakan Pelebaran Jalan Muchran Ali

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana memperbaiki infrastruktur…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Jambore PKK Diikuti Ratusan Peserta

SAMPIT – Setelah tertunda dua tahun akibat keterbatasan anggaran, Jambore…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Halikinnor Pimpin Gotong Royong

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor turun langsung memimpin…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers