SAMPIT – Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyatakan, warga suku Dayak harus bahu membahu dan bersatu dalam mengangkat harkat dan martabat Dayak. Warga lainnya juga diminta menghormati adat dan budaya Dayak di Kalimantan Tengah.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Harian DAD Kotim Untung TR dalam acara pembukaan Hasupa Hasundau Dayak Bangkit Manggatang Utus di halaman kantor DAD Kotim, Kamis (20/2) malam. Kegiatan itu dipadati perwakilan dan tokoh masyarakat adat Dayak. Kegiatan itu juga dirangkai dengan diskusi mengenai eksistensi Suku Dayak di tengah kemajuan zaman.
Berbagai hiburan kesenian mengisi acara tersebut, baik beladiri, karungut, dan manasai bersama. Seluruh tokoh dan masyarakat yang hadir tampak cair dalam suasana tarian daerah.
Untung menuturkan, pihaknya sengaja mengangkat tema Dayak Bangkit Manggatang utus, yang artinya, kebangkitan warga Dayak untuk mengangkat harkat dan martabat sesama orang Dayak.
Menurut Untung, Dayak merupakan suku pertama yang mendiami pulau Kalimantan, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur. ”Jadi, artinya, Suku Dayak orang pertama yang ada di sini, sehingga bagi yang hadir setelah itu wajib menghormati dan menjunjung tinggi adat istiadat orang Dayak,” tegasnya.
Lebih lanjut Untung mengatakan, kegiatan itu tidak hanya sebatas itu saja, namun berlanjut hingga musyawarah dan rapat antartokoh Dayak. Mereka menyikapi sejumlah persoalan yang harus diselesaikan melalui musyawarah para sesepuh. (ang/ign)