SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Sabtu, 22 Februari 2020 15:21
Demi Bisa Sekolah Pelajar Kumai Bertaruh Nyawa
MEMBAHAYAKAN : Sejumlah pelajar dari wilayah Kumai Seberang menggunakan perahu kecil untuk berangkat dan pulang sekolah. Mereka butuh perhatian untuk menjamin keselamatan saat menyeberangi kawasan perairan Kumai.(ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN - Puluhan siswa setingkat SD,SMP, dan SMA/SMK di wilayah Kumai Seberang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) tiap hari harus menempuh bahaya untuk menyeberang lautan Kumai agar bisa sampai ke sekolah mereka di Ibukota Kecamatan.

Aktivitas puluhan pelajar saat berangkat dan pulang sekolah mendapat perhatian tokoh masyarakat setempat Ahmad Subandi. Ia menganggap bahwa ukuran perahu yang digunakan untuk menyeberang tidak sebanding dengan jumlah anak - anak yang berangkat sekolah.

Ia mengungkapkan bahwa sejatinya anak - anak tersebut berasal dari kampung asli Kumai Seberang yakni Kampung Sungai Godang dan anak - anak eks Transmigrasi UPT Borneo Kumai Seberang.

“Setiap harinya mereka ini menyeberang dari Pelabuhan Sungai Godang menuju pelabuhan swadaya di Ibukota Kecamatan Kumai,” terangnya, Jumat (21/2).

Menurutnya anak - anak tersebut bersekolah di Madrasah Aliyah Babussalam, Madrasah Tsanawiyah Babussalam, dan Madrasah Tsanawiyah Negeri Kumai.

Ia menilai dengan kondisi perahu yang kecil dan gelombang yang terkadang besar, akan sangat rawan dan berbahaya bagi keselamatan anak- anak tersebut. Terlebih pada sore hari ketika mereka pulang sekolah dengan kondisi hujan disertai angin kencang.

Untuk itu ia berharap kepada pemerintah daerah untuk memberikan sentuhan terhadap sarana yang dipergunakan para siswa sekolah tersebut, bisa dengan membuatkan perahu khusus untuk angkutan para pelajar tersebut.

“Dan dulu sudah pernah kita usulkan untuk pengadaan perahu khusus untuk angkutan pelajar tersebut,” harapnya.

Ia mengungkapkan walau di Desa Bedaun, Kumai Seberang ada sekolah Satu Atap (Satap) dan di Desa Sekonyer ada sekolah SMP, namun terlepas dari hal itu di mana keinginan putra - putri Kumi Seberang bersekolah ke Ibukota Kecamatan adalah soal pilihan mereka bersekolah di sekolah agama.

Karena dianggap berbahaya bagi keselamatan pelajar tersebut, ia berharap ada pengecualian dan mendapat prioritas untuk pengadaan perahu dengan spesifikasi khusus untuk pelajar. (tyo/sla)

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:10

57 Jamaah Calon Haji Diberangkatkan

<p>PANGKALAN BUN- Sebanyak 57 orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Kotawaringin Barat…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers