PALANGKA RAYA – Pelaku pembobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kota Palangka Raya berhasil diamankan di Mapolres Palangka Raya setelah dibawa dari Polsek Pangkalan Banteng, Kobar, Rabu (9/3). Para pelaku mengincar mesin ATM yang pengamanannya kurang maksimal.
Tiga pelaku yang diringkus, yakni Ganda Supianto (38), Yudianto (33), dan Iwan Setiawan (35). Ketiganya merupakan komplotan spesialis mesin ATM dan mengaku telah 17 kali beraksi, serta meraup pulahan juta rupiah dari hasil pembobolan mesin ATM. Pengakuan ketiga tersangka, mereka hanya mengincar mesin ATM BRI karena pengamanan kurang maksimal.
Ganda Supianto mengaku memiliki keahlian membobol mesin ATM dari seorang temannya berinisial H dan belajar di Palembang. Pengetahuan itu kemudian dipraktekkan di Palangka Raya dan Pangkalan Bun.
”Saya belajar dari H, karena di Palembang dan Lampung pendapatan kecil, maka saya mengajak Yudi dan Iwan beraksi di Kalteng,” katanya saat dibincangi Radar Palangka di Mapolres Palangka.
---------- SPLIT TEXT ----------
Menurut Ganda, sejak Sabtu (5/3) lalu ia berada di Palangka Raya dengan niat untuk beraksi di Kalteng. ”Setiap beraksi menyewa mobil rental,” katanya.
Ganda menuturkan, pihaknya telah beraksi di tujuh lokasi, yakni di ATM bandara, Yos Sudarso, G Obos, Rajawali, RTA Milono, dan Tangkiling. Kemudan di Pangkalan Bun sebanyak dua mesin ATM.
”Kami beraksi cuma di sembilan TKP, 7 Palangka Raya, dua Pangkalan Bun. Di Palangka dapat Rp 6,5 juta dan Pangkalan Bun Rp 12,5 juta,” katanya.
Menurut Ganda, usai beraksi di Palangka Raya, mereka berniat membobol ATM di beberapa kabupaten lain. Namun, untuk Katingan dan Sampit tidak dilakukan karena mereka lelah. ”Melarikan diri dari Palangka menuju Katingan, lewat Katingan dan Sampit. Siang langsung ke Pangkalan Bun dan beraksi, lalu ditangkap,” katanya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Ganda mengutarakan, kartu ATM yang digunakan adalah milik istri Iwan dan miliknya. Namun, setiap satu mesin ATM terkadang tidak mendapatkan uang. ”Sasarannya cuma ATM BRI, karena belajar dengan H hanya untuk ATM BRI. Rencananya untuk modal berbisnis minyak di Gunung Mas. Dulu pernah di sini, kerja minyak di Kuala Kurun.” pungkasnya.
Sementara itu, Yudi dan Iwan mengku belum menerima uang hasil kejahatan, tetapi sempat dibelikan celana dan baju oleh Ganda. Mereka hanya mengantarkan Ganda dan menemaninya setiap beraksi. ”Kami ikut membantu, otaknya Ganda. Dia juga yang menyusun strategi,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Todoan Gultom mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan tiga tersangka. Namun, dari pengakuan mereka, diperoleh keterangan telah membobol 17 mesin ATM. ”Kita masih lidik. Ketiganya sudah di Mapolres,” pungkasnya. (daq/ign)