PANGKALAN BUN - PT Kapuas Prima Coal Tbk mempercepat proses pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) untuk komoditas timbal dan seng. Tim verifikasi dari Independent Surveyor Indonesia dan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah melakukan verifikasi ke PT KPC yang berada di Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kamis (19/3)
Untuk memastikan alat roasting berjalan dengan baik dan sesuai target enam bulanan, verifikasi smelter secara rutin dilaksanakan secara rutin."Verifikasi saat ini sudah memasuki yang ke - 5 dan diperkirakan 4 kali verifikasi lagi sudah selesai dilaksanakan," kata Ketua Tim Verifikator Surveyor Indonesia, Irman Bustaman.
Menurut Irman, berdasarkan peraturan Kementerian ESDM bahwa setiap perusahaan yang membangun smelter harus melakukan verifikasi secara berkala setiap enam bulan sekali. Kemudian mereka harus menyelesaikan 90 persen dari yang direncanakan dan selama enam bulan ini KPC selalu memenuhi persyaratan tersebut dan selalu di atas 90 persen.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Kobar Lamandau Mineral (KLM) Chandra Williong, mengatakan bahwa dalam pembangunan di PT KLM pihaknya telah mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Ia berharap target yang direncanakan akan dapat diselesaikan pada tahun 2021, ia meminta semua memahami kenapa kawasan pabrik adalah kawasan tertutup, termasuk lalu-lalang dari pihak luar, karena kawasan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional.
Chandra menegaskan verifikasi harus memenuhi target 90 persen jika tidak memenuhi target tersebut maka pihaknya akan dikenakan pinalti.
Oleh sebab itu PT KPC Tbk terus berupaya memenuhi kewajiban untuk memajukan daerah, karena satu - satunya daerah yang memiliki smelter di Kalimantan Tengah ada di Kabupaten Kotawaringin Barat.
"Target Minerba selesai Desember 2021, semoga berjalan dengan lancar tidak ada halangan," harapnya.
Untuk diketahui, PT KPC Tbk sebagai holding yang membawahi dua smelter PT Kobar Lamandau Mineral dan satu Pabrik Industri Pengolahan Zink Kalsinasi. (tyo/sla)