SAMPIT – Coronavirus Disease 19 atau Covid-19 yang semakin meluas hingga ke Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat pedagang ayam terpukul.
Ibnu Jamil (30) mengaku dalam dua pekan terakhir mengalami penurunan pendapatan hingga mencapai 50 persen. “Dua minggu ini terasa sekali sepinya penjualan. Pembeli malas berbelanja ke pasar. Seminggu yang lalu saya juga tidak berjualan karena jualan sepi,” kata Jamil, pedagang ayam di Jalan MT Haryono, Sampit.
Dalam sehari, dia kulakan 70 hingga 100 ekor ayam dari distributor Banjarmasin. Namun, dalam dalam beberapa pekan terakhir, penjualannya selalu tersisa.
“Ambil 70 ekor saja belum tentu sehari habis,” ucap pedagang ayam yang berjualan dari pukul 15.00-22.00 WIB ini.
Kondisi perekonomian yang mulai lesu membuatnya dilema untuk berjualan. Jika dia berhenti berjualan, maka tidak dapat pemasukan. Kendati demikian, turunnya minat pembeli akibat imbas virus korona tak membawa pengaruh terhadap harga jual ayam.
“Tiga hari lalu penjualan dari peternakan sampai turun di harga Rp 14 ribu per kg untuk penjualan ayam lokal. Tetapi saya tetap jual Rp 27 ribu per kg karena ngambilnya dari Banjarmasin. Sekarang naik lagi menjadi Rp 30 ribu per kg,” ujarnya.
Hal serupa juga dialami pedagang ayam di lainnya. Dalam sehari pria yang tak ingin disebutkan namanya tersebut mengaku memesan ayam hingga 100 ekor per hari untuk dijual di tingkat pembeli dengan pendapatan rata-rata mencapai lebih dari Rp 5 juta. “Ini pendapatan turun lebih dari 50 persen. Pendapatan hanya Rp 2 juta,” ucapnya. (hgn/yit)