SAMPIT - Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Muhammad Arsyad mengingatkan agar mewaspadai sebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dari kota ke desa.
Sebab masih banyak desa-desa yang longgar pengawasan, sehingga rawan masuk pendatang, masih bebas keluar masuk desa tersebut.
Potensi penularan Covid-19 ke desa-desa bisa jadi melalui aktivitas warga dari luar desa seperti pedagang keliling.
"Saya minta Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di kecamatan dan desa untuk mengontrol ketat pedagang keliling yang datang dari kota. Silakan berdagang, tapi wajib untuk mengenakan pelindung diri," kata Muhammad Arsyad.
Menurutnya, hal ini justru bagian dari upaya kewaspadaan dan pencegahan penularan Covid-19 yang kini menunjukkan tren peningkatan.
Namun sangat disesalkannya, karena saat ini ketersediaan akan alat pelindung diri (APD) seperti masker, hand sanitizer dan lain sebagainya sulit didapatkan oleh masyarakat pedesaan.
Alhasil, mereka yang di pedesaan kini masih banyak ditemukan tidak mengenakan masker dan tempat pencucian tangan.
Arsyad menilai, warga desa di jalur Jalan Trans Kalimantan sangat rawan terhadap penyebaran Covid-19, terutama mereka yang berbelanja melalui pedagang keliling yang datang dari kota. Hal itu lantaran sejauh ini potensi penularan dinilai cukup tinggi di kawasan kota, karena aksesnya dengan daerah lain sangat terbuka.
Dia berharap Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di kecamatan dan desa memperketat pengawasan. Mobilitas warga harus dipantau, apalagi yang datang dari daerah terjangkit virus mematikan tersebut .
“Tidak masalah dengan pola desa melakukan pengetatan terhadap siapapun yang masuk ke desanya, karena itu merupakan hal yang mesti dilakukan untuk memutus mata rantai wabah Covid-19 ini,”kata dia. (ang/fm)