SAMPIT– Seekor bayi orangutan yang diberi nama Jessica, diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Bayi primata berusia sekitar 3 tahun itu, ditemukan warga terpisah dari induknya setelah dikejar anjing.
Suyono, warga Jalan Pelita Barat, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang menyerahkan orangutan itu mengatakan, mendapatkan Jessica dari kerabatnya di Jalan Jenderal Sudirman km 14 Sampit. Dia sempat memelihara orangutan itu selama 40 hari.
Keluarga Suyono memelihara orangutan tersebut dengan penuh kasih sayang. Setiap hari hewan bernama latin Pongo Pygmaeus itu dimandikan dan diberi makan laiknya bayi manusia. Namun, semakin lama mereka sadar, orangutan tersebut merupakan satwa dilindungi dan sewaktu-waktu bisa berbahaya.
”Semakin lama semakin sayang, sama seperti anak sendiri. Kami khawatir nanti akan semakin sulit melepaskannya,” ucap Suyono, Rabu (16/3).
Suyono pun akhirnya berinisiatif menyerahkan orangutan ke BKSDA Pos Sampit. Petugas BKSDA mengapreasi sikap warga yang sadar bahaya memelihara satwa dilindungi itu. Meski dibesarkan di lingkungan manusia, orangutan tetap satwa liar, sehingga sewaktu-waktu sifat liarnya bisa muncul dan berbahaya bagi manusia.
”Bagaimana pun juga memelihara satwa liar, apalagi satwa dilindungi itu tidak dibenarkan. Selain berbahaya bagi satwa tersebut, juga akan bebahaya bagi warga. Satwa ini bisa menelurkan berbagai macam penyakit,” jelas Komandan Pos BKSDA Sampit Muriansyah. (oes/ign)