PANGKALAN BUN – Dalam satu hari, Kota Pangkalan Bun diamuk api di dua lokasi berbeda. Kebakaran pertama terjadi di rumah Fahrudin Juhri (50) di Jalan H Mustalim, Jumat (18/3) pagi. Kebakaran yang hanya menghanguskan kabamr korban itu, diduga disebabkan korsleting listrik. Api Dari hubungan arus pendek listrik itu merembet ke kasur tidur korban.
Babinsa Madurejo Sertu Mastur mengatakan, saat kejadian, Syaid (40), tetangga korban, melihat kepulan asap putih keluar dari kamar korban. Dia langsung berteriak memanggil masyarakat sekitar dan menghubungi Pemadam Kebakaran (Damkar) Kobar.
”Saat kejadian, korban dan keluarga sedang tidak ada di rumah. Dia (Fahrudin) mengajar di SMAN 1 Pangkalan Bun," ujar Mastur, Jumat (18/3).
Mastur menuturkan, karena tidak ada penghuni di dalam rumah, masyarakat mendobrak pintu dan memecahkan kaca kamar asal api tersebut demi menyelamatkan rumah berbahan beton dan memadamkan api agar tidak membesar. "Yang terbakar hanya kamar saja, karena korsleting berada di kamar korban," katanya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Mastur melanjutkan, selain petugas damkar, masyarakat dibantu puluhan siswa SMAN 1 Pangkalan Bun berusaha mengumpulkan harta tersisa. Dalam waktu setengah jam, api sudah mulai padam. Kerugian materil akibat kebakaran itu mencapai puluhan juta rupiah.
Fahrudin menuturkan, tidak ada barang berharga dan dokumen penting yang ikut terbakar. Semua barang tersebut sempat diselamatkan, hanya kasur dan beberapa peralatan di kamar yang hangus terbakar. ”Dokumen terselamatkan, kerugian sekitar puluhan juta," katanya.
Sementara itu, di hari yang sama, pukul 15.35 WIB, kebakaran juga terjadi di rumah H Sarwani, Jalan Ahmad Yani. Kediamannya habis terbakar. Damkar yang datang ke lokasi sudah mendapati posisi bangunan sudah habis karena sebagian besar terbuat dari kayu. (jok/ign)