PALANGKA RAYA - Kenaikan debit air dampak luapan air Sungai Kahayan dan kiriman Sungai Rungan terus terjadi. Tak hanya di kawasan Petuk Ketimpun, Kelurahan Bukit Tunggal, Jalan Mendawai, Jalan Anoi, Pelatuk dan Kelurahan Pahandut, kali ini terjadi di beberapa kawasan pemukiman lainnya.
Seperti di pemukiman Kelurahan Tumbang Rungan, Pahandut Seberang, Kamis (7/5). Di lokasi itu tercatat belasan rumah terendam dengan ketinggian air 25-30 sentimeter di dalam rumah. Diperkirakan kondisi tersebut akan semakin parah, karena belum ada tanda-tanda air surut, bahkan air terus meninggi.
Dikonfirmasi, Bhabinkamtibmas Pahandut Seberang Aipda Agus Santoso mengatakan, air semakin meninggi dan menggenangi rumah-rumah warga. Tercatat sebanyak 17 rumah warga telah terendam banjir setinggi 10 hingga 30 sentimeter, yang merupakan dampak dari meluapnya sungai Rungan.
”Akses jalan memang tidak ada yang terputus, hanya saja air sudah menggenangi rumah warga sekitar dengan ketinggian 30 sentimeter. Nah saat ini air semakin naik dan belum ada tanda-tanda surut. Kondisi riil itu sudah dirasakan warga beberapa hari, untungnya bantuan sudah ada, tapi itu bansos terdampak covid-19,” terangnya.
Agus juga menyampaikan, sampai saat ini belum ada warga yang dievakuasi, dan tetap berada di kediaman masing-masing. Mereka masih bisa beraktivitas, walau pun tidak seperti hari-hari biasa.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar mengamankan barang dan dokumen berharga supaya memudahkan tindakan evakuasi apabila nantinya kondisi banjir semakin tinggi.”Saya imbau agar meningkatkan kewaspadaan, terutama kepada anak-anak, lansia . Termasuk listrik, karena diperkirakan kondisi tersebut akan terjadi beberapa hari,” imbuhnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan di beberapa titik terkait adanya banjir. Ia pun memastikan terus melakukan pemantauan dan meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam kondisi saat ini.
”Kita sudah pantau dan tim terus melakukan pemantauan. Maka itu sama-sama kita tingkatkan kewaspadaan dan mengingatkan warga dalam kondisi ini. Petuk Ketimpun, Rungan dan lainnya sudah dipetakan dan memang air semakin meninggi,” pungkasnya. (daq/gus)