SAMPIT-Sebanyak dua ton ikan segar dibagikan kepada 1.000 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak Covid-19 di empat kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Masing-masing menerima bantuan sebanyak 2 kilogram (kg) ikan segar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor, secara simbolis menyerahkan secara simbolis bantuan ikan sehat bermutu tersebut untuk masyarakat terdampak Covid-19 di Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Diutarakannya, bantuan ikan segar yang diberikan itu, merupakan ikan yang dibeli dari hasil budidaya masyarakat Kotim.
"Ikan segar ini hasil budi daya masyarakat Kotim. Di samping membantu masyarakat terdampak Covid-19, juga untuk memenuhi kebutuhan proteinnya serta membantu para pembudidaya ikan," ujarnya, Kamis (14/5) kemarin.
Empat kecamatan yang menerima bantuan yakni Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang, Kotabesi, dan Seranau, total ikan ikan segar yang diberikan sebanyak dua ton terdiri dari ikan patin 1.600 Kg dan ikan nila 400 Kg.
"Saya harap bantuan yang diberikan bisa dimanfaatkan maksimal oleh warga, paling tidak 2 Kg ikan ini bisa cukup untuk di konsumsi selama dua hari," tambah Halikin.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kotim Heriyanto mengatakan pandemi Covid-19 yang terjadi selama ini juga turut berdampak pada kelompok pembudidaya ikan. Sehingga salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kesulitan yang mereka alami dalam pemasaran ikan, adalah dengan membeli hasil budidaya mereka dengan harga normal.
Dijelaskannya, dana pembelian hasil budidaya berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Meski di tengah pandemi Covid-19 Diskan Kotim tetap mendorong pembudidaya terus menebar ikan hal ini untuk tetap menjaga ketahanan pangan Kotim sampai menjelang akhir tahun.
"Kita tetap mendorong untuk tebar ikan sekalian antisipasi kelangkaan ikan pada masa Covid-19 beberapa bulan ke depan. Hanya jumlah tabur yang juga harus berkurang," terangnya.
Heriyanto menjelaskan, selain berdampak pada para pembudidaya, Covid-19 juga berdampak pada nelayan tangkap juga pengolahan hasil perikanan di Kotim. Sehingga saat ini pihaknya masih memvalidasi data untuk bisa diusulkan bantuan dari KKP dalam waktu dekat. (yn/gus)