PANGKALAN BUN - Sejumlah pasar tradisional baik di Pasar Indra Sari, Kelurahan Baru maupun Pasar Indra Kencana Pangkalan Bun dipadati pembeli, Kamis (21/5). Pantauan di lapangan terlihat warga berdesak-desakan untuk berbelanja kebutuhan lebaran salah satunya pakaian hari raya.
Kondisi tersebut sangat membahayakan di tengah upaya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Bumi Marunting Batu Aji.
Terlebih masyarakat yang berbelanja kebutuhan lebaran tersebut tidak hanya didominasi oleh warga Pangkalan Bun tetapi juga dari para pekerja perkebunan. Hal ini terlihat dari sepatu yang digunakan merupakan jenis sepatu yang kerap dipakai oleh para pekerja kebun.
Kendati sebagian besar pengunjung yang datang menggunakan masker, tetapi terlihat masih banyak yang tidak mengenakannya, bahkan mereka berani berdesakan dengan pengunjung lainnya.
Salah seorang pengunjung pasar, Hamidah yang berbelanja bersama keluarganya mengatakan, sejatinya mereka menyadari bahwa dengan kondisi berdesakan di pasar seperti itu, mereka rentan tertular Covid-19. Namun karena kebutuhan, ia seolah tak menghiraukan kondisi tersebut.
"Anak-anak mana tahu dengan kondisi Covid-19 seperti saat ini, kasihan juga kalau mereka tidak ada pakaian baru sementara temannya saat lebaran berbaju baru semua," ujarnya.
Sementara itu pemandangan serupa juga terlihat di Happy Zone, Pasar Indra Kencana Pangkalan Bun, walau tidak seramai di Pasar Indra Sari, namun banyak pengunjung yang tidak mengenakan masker. Terlihat pula sebagian besar penjaga toko pakaian justru mengabaikan protokol kesehatan dengan tidak mengenakan masker, kalaupun mengenakan masker namun itu dibiarkan menggantung di leher saat melayani pembeli.
Mereka beralasan bahwa mengenakan masker terasa pengap dan membuatnya sulit bernafas. "Ada mas masker, tapi pengap kalau dipakai apalagi dengan kondisi ramai begini," kata Hilda, salah seorang penjaga toko pakaian. (tyo/sla)