PANGKALAN BUN – Tumpukan sampah tampak terlihat di pinggir jalan Kota Pangkalan Bun dan Kumai. Hal itu terjadi karena para pasukan kuning (petugas kebersihan) libur selama tiga hari untuk merayakan Idul Fitri.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun DLH Kobar M Robianoor mengakui bahwa saat lebaran seluruh petugas kebersihan atau pasukan kuning mulai dari penyapu jalan hingga pengangkut sampah libur selama tiga hari. Hal inilah yang menjadi pemicu penumpukan sampah.
"Mereka selama ini tidak pernah libur sama sekali. Maka pada momen hari raya Idul Fitri kita berikan waktu libur. Kami akui juga akibat mereka libur terjadi penumpukan sampah di sejumlah titik," katanya, Rabu (27/5).
"Sejak Selasa malam, untuk pengangkutan sampah sudah kita mulai dan itu sistem lembur. Untuk aktif kerja mulai Rabu pagi dan seluruh petugas dikerahkan semua," lanjutnya.
Dengan begitu, lanjutnya untuk petugas penyapu jalan sudah kembali normal. Kemudian untuk petugas pengangkut sampah harus bekerja ekstra. “Mengingat volume sampah pada saat hari raya Idul Fitri ini mencapai 40 ton perhari yang mencakup Pangkalan Bun dan Kumai. Ini naik 10 ton saat lebaran dibandingkan dengan hari biasa,” jelasnya.
Sebanyak 10 unit dump truk, pick up dan tosa. Dump truk ditugaskan untuk mengakut sampah di TPS, sedangkan pic up untuk mengakut sampah yang ada di pinggir jalan dan tosa dikerahkan untuk menyisir gang-gang permukiman.
"Target kita hari Kamis seluruh Kota Pangkalan Bun sudah bersih dan tidak ada lagi sampah yang menumpuk. Karena petugas pengangkut sampah lembur sampai malam," jelasnya.
Kemudian, pihaknya juga meminta masyarakat di Pangkalan Bun dan Kumai agar membuang sampah pada malam hari. Sehingga saat pagi hari langsung diangkut okeh petugas.
"Terkadang masyarakat buang sampah itu setelah pengangkutan sampah. Sehingga terkadang masih ada penumpukan," pungkasnya. (rin/sla)