SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Kamis, 11 Juni 2020 14:07
Pengguna Wifi Internet Melonjak selama Pandemi
LAYANAN: Sejumlah warga mengantre melakukan pembayaran internet di kantor Telkom Sampit, Kabupaten Kotim, Jalan Suprapto, Rabu (10/6).(HENY/ RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Selama masa pandemi Covid-19, pengguna wifi internet mengalami lonjakan dari segi pemakaian. Hal tersebut terjadi sejak beberapa bulan terakhir sejak pemerintah menganjurkan masyarakat bekerja dan melakukan segala aktivitas di rumah.

”Ada terjadi peningkatan tetapi tidak begitu signifikan,” kata Sugeng Tugas Kalimanto, Kepala Kantor Daerah Telkom Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Divisi Regional VI Kalimantan saat ditemui Radar Sampit, Rabu (10/6).

Menurut Sugeng, peningkatan pemakaian juga diiringi dengan dibukanya penyediaan jaringan area baru yang secara otomatis membuat pelanggan baru terus meningkat.

”Kami telah menyediakan sebanyak 32 jaringan yang tersebar di Kota Sampit termasuk agen pembangunan di Kuala Kuayan, Pelantaran, Parenggean, Sebabi, hingga Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan,” ujarnya.

Hingga kini Sugeng menyebut sudah ada sekitar 16 ribu pelanggan yang berlangganan melalui penyedia jasa internet di wilayah Kotim. ”Setiap bulannya ada sekitar 500 pelanggan baru dan dalam beberapa bulan terakhir dari rata-rata 500 pelanggan bisa meningkat sampai 550-an pelanggan baru,” ujarnya.

Dengan biaya yang cukup terjangkau dan dapat digunakan banyak orang, layanan wifi internet di rumah sangat membantu meringankan biaya kehidupan.

”Kalau beli kuota sebulan bisa habis sekitar Rp 100 ribu yang lebih fokus digunakan secara pribadi. Tetapi dengan memasang wifi internet di rumah, pemakaian internet jauh lebih irit cukup dengan bayar Rp 308 ribu per bulan. Pemakaian bisa sepuasnya dan dipakai sepuluh orang atau sekeluarga di rumah,” ujarnya.

Edijo, Asisten Manager Sales dan Customer menambahkan, pada umumnya pelanggan Kotim lebih cenderung menggunakan layanan Wifi internet dengan kecepatan 10 Megabits per secon (Mbps) dengan tarif sebesar Rp 308 ribu per bulan. Untuk kecepatan 20 Mbps dikenakan tarif sekitar Rp 415 ribu.

”Setiap pelanggan baru ada istilahnya deposit pembayaran di awal sekitar Rp 700 ribu, sehingga apabila ada pelanggan yang menunggak bayar pada bulan berikutnya layanan tetap berjalan dengan menggunakan tabungan deposit. Tetapi, apabila sudah lewat dari tiga bulan, layanan internet terpaksa dihentikan,” pungkasnya. (hgn/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers