PANGKALAN BUN – Para pedagang di Pasar Indra Sari dan masyarakat Pangkalan Bun dibuat resah dengan hembusan kabar dari mulut ke mulut yang menyebut bahwa salah seorang pedagang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kabar yang belum diketahui asal muasalnya itu langsung membuat sejumlah pedagang menutup tokonya. Tak hanya itu para pengunjung juga langsung menurun dratis, mereka takut untuk datang ke pusat perbelanjaan terbesar di Kota Pangkalan Bun tersebut.
Salah seorang pedagang di Pasar Indra Sari menjelaskan bahwa kabar tersebut beredar liar dari mulut ke mulut. Bahkan, ada yang langsung mempertanyakan hal itu kepada dirinya. Kabar tersebut menurutnya bermula dari rapid test massal yang diikuti oleh ratusan pedagang beberapa waktu lalu. Ia mengakui bahwa berdasarkan kabar yang diterimanya ada sejumlah pedagang dalam rapid test tersebut hasilnya reaktif, namun bukan berarti langsung positif Covid-19.
"Kalau di pasar ada arahan petugas bahwa wajib mengenakan masker itu kita benarkan, tetapi kalau ada yang positif Covid-19 perlu ditanyakan lagi ke pihak yang berwenang, tetapi sepengetahuan saya tidak benar kalau ada yang positif Covid-19," tegas Arum, pedagang di pasar Indra Sari, Rabu (10/6).
Dampak dari kabar sumir tersebut langsung berimbas pada penurunan pengunjung pasar. Ia menduga masyarakat ketakutan untuk berbelanja di pasar.
Ia berharap segera ada kejelasan dari pihak terkait seperti Dinas Kesehatan Kobar dan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Kobar agar ada kejelasan terkait kabar tersebut. “Baiknya ditanyakan ke pihak terkait, jika memang hoak segera ditindak lanjuti karena ini dampaknya dirasakan oleh pedagang. Namun jika benar diharapkan pemerintah segera bertindak agar dampaknya tidak semakin luas," tegasnya.
Sementara itu Kabid Pencegahan Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kobar, Jhonfery Sidabalok menjelaskan bahwa untuk menentukan positif Covid-19 atau tidak bukan melalui rapid test, tetapi harus dengan pemeriksaan RT-PCR. Sementara untuk hasil rapid test massal kemarin yang hasilnya reaktif baru akan diambil swabnya pada Kamis 11 Juni 2020 pukul 09.00 WIB di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
"Jadi dari pemeriksaan rapid test massal kemarin belum ada yang bisa kita nyatakan positif Covid-19. Mereka akan menjalani pengambilan sampel swab besok (hari ini)," ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Disperindagkop Kabupaten Kobar Muhammad Yadi menegaskan bahwa hasil reaktif pedagang berdasarkan rapid test massal belum tentu positif Covid-19. "Karena untuk memastikan hal itu maka perlu dilakukan pengambilan swab," pungkasnya. (tyo/sla)