SAMPIT-Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih mengupayakan untuk bisa menyediakan alat rapid test gratis, khususnya bagi pelajar ataupun santri yang akan menuntut ilmu ke luar daerah.
"Kami sedang mengupayakan itu, jika dana tersedia maka rapid test bagi pelajar yang ke luar daerah digratiskan," ucap Bupati Kotim Supian Hadi kepada wartawan, baru-baru tadi.
Menurutnya, apa yang sedang diupayakan oleh pihaknya selain untuk mendeteksi lebih awal penyebaran Covid-19 di kalangan pelajar yang akan ke luar daerah, juga untuk meringankan beban biaya orangtua mereka.
"Sebagai upaya deteksi awal agar mereka merasa nyaman saat bepergian," tukasnya.
Supian menambahkan, baru-baru tadi pihaknya melakukan permohonan kepada tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kotim untuk memfasilitasi rapid test sekitar 37 orang santri dan pelajar Kotim yang hendak bertolak ke luar daerah untuk belajar menuntut ilmu.
"Setelah dikonfirmasi kepada pihak sekolah atau pondok pesantren mereka, memang benar mereka sudah harus berangkat ke luar daerah untuk belajar. Sehingga semuanya menjalani rapid test," imbuhnya.
Supian mengakui, tidak bisa menjamin pelaksanaan rapid test bisa terus dilakukan, namun pihaknya akan mengupayakan hal ini agar bisa memfasilitasi pelajar untuk bisa melanjutkan pendidikan di luar daerah, mengingat mereka adalah penerus pembangunan bangsa.
Ia menegaskan, yang diupayakan untuk rapid test gratis hanyalah para pelajar dan santri ke luar daerah. Sementara bagi pengantar, orang tua, atau keluarganya lainnya dapat melakukan rapid test secara mandiri di klinik atau rumah sakit yang menyediakan rapid test resmi. (yn/gus)