PANGKALAN BUN- Ratusan santri dan santriwati yang telah menjalani rapid test dengan hasil pemeriksaan non-reaktif diberangkatkan menggunakan kapal laut, dari pelabuhan Panglima Utar Kumai dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (19/6).
Santri dan santriwati asal Kabupaten Kotawaringin Barat tersebut, sebelumnya telah menjalani pemeriksaan rapid test atas biaya ditanggung oleh pemerintah setempat.
Sebanyak 119 santri dan santriwati ini rencananya akan kembali melanjutkan pendidikan mereka di pondok pesantren yang ada di Kepulauan Madura. Mereka ini tersebar di 4 pondok pesantren yaitu PPMU Panyeppen Pamekasan, PPMU Derbing Ketapang, Sampang, PPMU Al Amin, Parinduan, Sumenep, dan PPMU An Nasor Ketapang, Sampang.
Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah menyatakan, bahwa untuk melakukan perjalanan di masa pandemi Covid-19 ke beberapa wilayah, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi sesuai protokol kesehatan. Salah satunya adalah melampirkan surat sehat yakni dengan melakukan pemeriksaan rapid test.
"Berkat doa dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat maka pemerintah daerah mengambil kebijakan bahwa untuk rapid test sebagai salah satu syarat protokol kesehatan untuk melakukan perjalanan ini digratiskan bagi pelajar, mahasiswa dan santri serta santriwati," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Nurhidayah juga menegaskan bahwa dari 119 santri dan santriwati yang telah menjalani pemeriksaan rapid test hasilnya semuanya non reaktif.
Ia menambahkan, kebijakan pemerintah daerah untuk menanggung biaya rapid test tersebut bertujuan untuk meringankan beban orang tua santri dan santriwati dalam pengurusan prosedur protokol kesehatan bagi putra dan putrinya yang akan melanjutkan pendidikan ke luar daerah.
Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan keputusan dalam rapat gabungan bahwa rapid tes gratis hanya dikhususkan bagi pelajar, mahasiswa, santri serta santriwati. Sementara untuk masyarakat umum seperti para pekerja dan lain-lainnya tetap dilakukan secara mandiri dan tidak ditanggung Pemkab Kobar.
Nurhidayah menjelaskan, berdasarkan hasil verifikasi sementara ada sebanyak 500 baik pelajar, mahasiswa dan santri yang akan ditanggung pemerintah untuk biaya pemeriksaan rapid test.
"Setelah ini kembali akan ada pemberangkatan, dan hari Selasa depan sudah ada hasil berapa orang yang akan menjalani pemeriksaan rapid test gratis," pungkasnya.
Untuk diketahui, selain telah membuka akses transportasi laut, Pemkab Kobar juga telah membuka transportasi udara melalui penerbangan komersil. Namun sementara ini rute baru dilayani adalah tujuan Pangkalan Bun - Jakarta, dan untuk rute lainnya di pulau Jawa akan melihat perkembangan situasi ke depan. (tyo/gus)