SUKAMARA – Kebutuhan air bersih untuk konsumsi masih menjadi kendala di wilayah Desa Pulau Nibung. Jika kemarau maka air sungai payau atau asin karena intrusi air laut, jika hujan terjadi penurunan kualitas air sumur. Akibatnya warga terpaksa membeli air untuk konsumsi mereka.
“Air sumur kurang bagus dan berwarna agak kuning. Mungkin kebanyakan zat besi. Sementara untuk minum membeli air sumur bor dari Sukamara. Ada yang menjual ke sini,” terang Amal, salah seorang warga.
Air yang diambil dari sumur bor Sukamara dibawa menggunakan perahu ke Desa Nibung. Air dijual per jeriken isi 20 liter. Harga jual berkisar Rp 3.000 per jeriken. Menurut warga, jika membeli dalam jumlah banyak, maka mendapat potongan harga dari penjualnya.
Ditanya sumur desa yang dulu sempat dibangun, warga menyatakan tidak digunakan lagi karena airnya kurang bagus. Padahal kedalaman sumur sudah lebih dari biasanya. Begitupun pipa yang dibangun untuk mengaliri air ke rumah warga, saat ini sudah banyak yang rusak.
Persoalan air bersih di wilayah pesisir pantai memang menjadi kendala saat ini. Lantaran itulah, Pemkab Sukamara membangun danau Tempenek di Desa Sungai Raja sebagai sumber air. Meski danau sudah terbangun, namun air belum dialirkan.(fzr/sla)