SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Jumat, 10 Juli 2020 11:59
Hakikat Qanaah
ILUSTRASI.(NET)

QANA 'AH menurut arti bahasanya adalah merasa cukup dan tidak meminta-minta. Dan secara istilah qana’ah merasa cukup atas apa yang dimilikinya. Sikap qana’ah didefinisikan imam al-Ashma’i sebagai sikap merasa cukup dan rida atas karunia dan rezeki yang diberikan Allah.

Rela menerima pemberian Allah ta'ala seadanya, merupakan sesuatu yang sangat berat untuk dilakukan, kecuali orang yang dikaruniai taufik dan petunjuk serta dijaga oleh Allah dari keburukan jiwa, kebakhilan dan ketamakannya. Karena manusia diciptakan dalam keadaan memiliki rasa cinta yang besar terhadap kepemilikan harta. Namun meskipun demikian kita dituntut untuk memerangi hawa nafsu supaya dapat menekan sifat tamak dan membimbing menuju sikap zuhud dan qana’ah. 

- Demikianlah sifat Qanaah ini mengakar pada diri para sahabat Rasulullah SHALALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM melalui pembinaan dan pendidikan kenabian, sehingga Allah memuji mereka dalam firmanNya yang artinya:

(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.(QS al-Baqarah/2:273). 

- Dengan qana`ah inilah para sahabat  berhasil dan sukses dapat menghadapi kehidupan dengan kesungguhan yang energik dalam mencari rezki. Tidaklah terdapat rasa takut dan ragu-ragu dan syak bagi orang yang memiliki sifat qana`ah. Dengan berteguh hati dan fikiran terbuka, ia bertawakal kepada Allah Ta'ala. Mengharapkan pertolongan-Nya, serta tidak merasa jengkel dan kecewa jika tidak mampu mencapai target yang diinginkannya. 

- Lihatlah sifat qanaah yang dimiliki mereka. Lihatlah yang disampaikan kholifah Umar bin Al-Khothab radhiyallahu anhu berikut:

Mari aku beritahukan kepadamu harta Allah Ta’ala yang aku memohon kehalalannya: Dua helai baju musim dingin dan musim panas dan kendaraan yang mencukupiku untuk berhaji dan berumroh serta setelah itu makanan pokokku seperti makanan untuk seorang lelaki Quraisy . saya tidak lebih tinggi dan lebih rendah dari mereka. Demi Allah saya tidak tahu apakah hal itu halal atau tidak untukku?

Beliau mencukupkan kebutuhannya hanya sesederhana ini, padahal beliau adalah seorang pemimpin tertinggi dalam masyarakat islam waktu itu. Seorang amirulmukminin yang sangat dimaklumi bila mengambil lebih banyak dan berlipat dari permintaan beliau tersebut.

Sangat menakjubkan sekali sikap qana’ah yang dimiliki beliau ini. Namun ini dibandingkan dengan guru, pembimbing dan pembentuk kejiwaan beliau masih belum dapat menyamainya Lihatlah kehidupan sang guru dan pembimbing kholifah Umar bin al-Khatahab radhiyallahu anhu ini yaitu baginda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam merealisasikan sifat qana’ah ini.

- Ummulmukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah mengisahkan kehidupan beliau bersama Rasulullah dalam ungkapan yang mengharukan. Beliau berkata kepada keponakannya yang bernama Urwah bin az-Zubeir rahimahullah :

Wahai keponakanku, sesungguhnya kami melihat 3 kali hilal dalam dua bulan, tidaklah api dinyalakan dirumah-rumah Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam. lalu Urwah bertanya: Apa yang menjadi makanan kalian? A’isyah menjawab: aswadain yaitu kurma dan air. Kecuali ada tetangga Rasulullah dari kaum Anshar yang memiliki susu yang diberikan kepada Rasulullah lalu beliau memberikan kami minum susu tersebut. (Muttafaqun ‘alaihi). 

-Lihatlah bagaimana kehidupan Rasulullah dan semua para istri beliau yang tidak memasak roti dan lauk pauk. Mereka mencukupkan dengan memakan yang ada dengan keridhaan yang sempurna tanpa keluh kesah. Kisah ini disampaikan ummulmukminin untuk mendidik keponakannya dan kita semua untuk mencontoh sifat qanaah Rasulullah dan keluarganya. 

- Marilah kita memohon kepada Allah dengan permohonan yang pernah di panjatkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam

Ya Allah berikanlah kepada kami sifat qana’ah atas semua rezekiMu dan berikanlha barokah padanya serta gantilah dengan kebaikan atas semua yang tidak aku dapati (HR Ibnu Sunni dengan sanad shahih).Semoga permohonan kita dikabulkan.(Ustaz Malik Ashari, Sampit Mengaji)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers