SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Senin, 20 Juli 2020 15:03
Pertanian Gagal Panen, Banjir di Bantaran Sungai Arut Meluas
MENYUSAHKAN: Salah satu rumah di RT 02, Kelurhaan Raja Seberang yang terendam air dengan ketinggian selutut orang dewasa, Minggu (19/7).(SULISTYO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN - Bukannya menurun debit air di Daerah Aliran Sungai Arut khususnya di Kecamatan Arut Selatan justru semakin meningkat. Akibatnya ratusan rumah di lima kelurahan yang berada di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat terendam air. 

Bahkan, akses jalan masyarakat semakin dalam tergenang hingga mencapai batas lutut orang dewasa bahkan di titik tertentu bisa lebih dalam lagi. Berdasarkan data yang diterima dari Kecamatan Arut Selatan, sebanyak 150 lebih rumah sudah tergenang air luapan Sungai Arut. Bangunan tempat tinggal itu tersebar di Kelurahan Mendawai ada 40 rumah yang sudah tergenang air, Kelurahan Baru data sementara terhimpun sebanyak 40 rumah, Kelurahan Raja sebanyak 34 rumah. Sementara itu di Mendawai Seberang ada sekitar 60 unit rumah, serta di Kelurahan Raja Seberang yang terdiri dari 6 RT diperkirakan lebih dari 50 rumah. 

"Jumlah tersebut masih perhitungan sementara dari laporan masing-masing kelurahan, dan hari Senin besok (hari ini) data seluruh rumah terdampak sudah masuk ke Kecamatan Arut Selatan," kata Sekretaris Camat Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Rangga Lesmana, Minggu (19/7). 

Menurutnya pihak kecamatan akan berkoordinasi dengan BPBD Kobar untuk tindaklanjut penanganan banjir yang terjadi di permukiman, termasuk mengupayakan bantuan untuk warga. 

Namun, lanjut Rangga, ada kriteria untuk warga yang mendapatkan bantuan tersebut, di antaranya rumah warga minimal lantai rumah harus terendam air dan akses jalan terputus. "Pertemuan terakhir dengan BPBD kriteria terdampak yaitu lantai terendam serta akses transportasi terputus," terangnya. 

Ia mengungkapkan bahwa kali ini bukan hanya permukiman yang terdampak banjir di wilayahnya, berdasarkan laporan yang mereka terima ada sebanyak 38 petani yang mengalami gagal panen di Tanjung Terantang serta di Kelurahan Mendawai 60 petani. 

Gagalnya panen di lahan produktif membuat masyarakat kehilangan penghasilan dan lahan pertanian produktif lantaran terendam air. 

Sementara itu, Lurah Mendawai Seberang Fahliansyah menyampaikan bahwa banjir yang merendam puluhan rumah di wilayah administratifnya, membuat pemerintah kelurahan mengeluarkan imbauan agar para orang tua menjaga anak-anaknya. 

Selain itu jaringan listrik juga menjadi perhatian mereka, agar segera dibenahi mengingat bila terkena air akan sangat berbahaya. "Untuk mengantisipasi semakin naiknya debit air, kita juga sudah mempersiapkan aula kelurahan sebagai tempat mengungsi bagi warga masyarakat," imbuhnya.  

Untuk diketahui bahwa Minggu 19 Juli 2020 sejak pagi hari, air kembali meningkat ketinggiannya sekitar lima centimeter dan hingga sore hari ini air masih terus meninggi. (tyo/sla).

 

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:10

57 Jamaah Calon Haji Diberangkatkan

<p>PANGKALAN BUN- Sebanyak 57 orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Kotawaringin Barat…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers