KOTAWARINGIN LAMA - Banjir yang melanda ibukota Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat membuat ratusan warga terdampak. Namun di sisi lain, banjir yang menggenangi jalan raya di kawasan itu justru menjadi hiburan tersendiri bagi warga. Mereka memanfaatkannya sebagai wahana untuk bermain air layaknya tempat wisata.
Sejumlah titik jalan yang tergenang banjir di ibukota Kecamatan Kolam selalu ramai dikunjungi warga. Namun kini perhatian warga setempat beralih ke titik banjir di kilometer 36 Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama.
Di titik ini air mengalir deras menyeberangi jalan sepanjang seratus meter. Kondisi air di titik terdalam mencapai satu meter lebih atau sepingang orang dewasa yang dirasa cocok sebagai wahana untuk berenang gratis warga.
"Mandi di sini cukup mengasyikkan dan punya sensasi tersendiri karena airnya berarus deras, seperti mandi di tempat wisata," ujar Nano Romansyah, saat dibincangi media ini, Minggu (19/7).
Pria berusia 38 tahun ini datang ke tempat itu beserta anak dan istrinya. Dia benar-benar menikmatinya layaknya sedang berwisata. Hilang sudah beban pikiran akibat banjir yang melanda pemukiman mereka. "Ini momen langka dan untuk pertama kalinya suasana seperti ini setelah jalan dan jembatan diresmikan, dulu kalaupun banjir di tempat ini tidak seasyik sekarang karena masih berupa tanah," tuturnya.
Tanpa canggung dan sungkan Nano mengabadikan kegiatan wisata murahnya di tengah jalan raya tersebut. Menurut Nano sejak pandemi Covid-19 dirinya tidak pernah berwisata untuk refreshing dari rutinitas pekerjaannya sebagai karyawan.
"Selama lockdown ini, kami (karyawan) tidak boleh meninggalkan atau keluar dari Kotawaringin Lama misalnya ke Pangkalan Bun, jadi dengan adanya banjir di titik ini, di puas-puaskan dulu," imbuhnya.
Sejumlah pengunjung lainnya pun seakan lupa dengan bencana banjir ini, mereka bermain, berenang dan berswafoto. Objek wisata dadakan ini juga menjadi berkah bagi penjual pentol keliling. Dari pengakuan salah seorang penjual pentol hasilnya lumayan di tengah lesunya perekonomian warga.
Wahana air penuh sensasi ini pada dasarnya tidak aman dan cukup berbahaya. Selain derasnya arus juga banyak kendaraan yang lalu lalang. "Inilah sensasi dan keunikan di sini, selain deras gelombang dari kendaraan yang melintas menjadi penambah rasa wow nya," tambah pengunjung lainnya.
Sempat terjadi insiden kecil saat salah seorang warga terseret arus namun berhasil menyelamatkan diri, berpegangan pada ranting pepohonan. "Alhamdulillah dia selamat. Sebelumnya pria ini berendam di titik yang paling deras dan pada saat itu ada mobil lewat dengan gelombang cukup besar membuat orang tersebut lengah dan terbawa arus," cerita Dian pengunjung objek wisata dadakan ini.
Sementara itu dengan banjir besar yang merendam sejumlah titik di ruas Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama diharapkan menjadi perhatian pemerintah. Di wilayah Kotawaringin Lama titik paling parah di kilometer 30, kilometer 36, dan kilometer 37 atau 38. (gst/sla)