SAMPIT— Untuk mengantisipasi lonjakan pendatang dari Pulau Jawa, rencananya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), akan berkoordinasi dengan pihak Bandara H Asan Sampit untuk meniadakan penerbangan dari Surabaya dan Semarang.
Bupati Kotim Supian Hadi mengatakan, rencana penutupan sementara penerbangan ini akan dilakukan usai lebaran Idul Adha mendatang, sebab dikhawatirkan warga yang tidak dapat mudik saat Idul Fitri, memanfaatkan momen Idul Adha untuk pulang kampung sehingga dikhawatirkan, usai Iduladha atau lebaran haji terjadi lonjakan arus balik pemudik dari Pulau Jawa, yang berisiko tinggi terhadap penyebaran Covid-19.
"Bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kotim, telah melakukan rapat dan akan berkoordinasi dengan pihak bandara, terkait rencana penutupan sementara penerbangan dari Surabaya dan Semarang pada arus balik usia Idul Adha," ujarnya.
Supian menyebut, rencana tersebut merupakan upaya antisipasi terhadap lonjakan kasus Covid-19, apalagi wilayah Pulau Jawa yang kebanyakan didatangi oleh pemudik termasuk zona hitam penyebaran Covid-19, sehingga perlu ada upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah setempat.
Menurutnya kebanyakan karyawan perkebunan ataupun pelaku usaha, yang kerja di Sampit ini berasal dari Surabaya atau Semarang, di mana momen Iduladha dimanfaatkan mereka untuk mudik sebab saat Idul Fitri mereka tidak bisa mudik.
"Berdasarkan pengalaman, mereka mudik berdua, pulang ke Sampit bertiga atau lebih, ini yang perlu diantisipasi," ungkapnya.
Hal tersebut menurutnya yang harus menjadi perhatian, agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kotim. Selain di bandara hal yang sama juga kan diterapkan dipelabuhan penumpang Sampit, sebagai antisipasi arus balik dari Pulau Jawa, namun hal tersebut masih akan dikoordinasikan. (yn/dc)