SUKAMARA – Kondisi pelabuhan Sei Bantu, Desa Sei Pasir menjadi pelabuhan tambat sandar perahu nelayan. Pelabuhan yang sempat menjadi pintu gerbang Sukamara itu kini sudah tidak beroperasi. Pelabuhan hanya digunakan oleh warga setempat.
“Tidak ada lagi bongkar muat penumpang di pelabuhan ini seperti dulu. Saat ini hanya digunakan masyarakat desa saja,” cerita Jalil, salah seorang warga.
Pelabuhan Sei Bantu dulunya sebagai pintu keluar masuk warga dari Sukamara – Pangkalan Bun. Di lokasi itu sempat dibangun pos dari instansi terkait dan beberapa fasilitas pendukung seperti toilet dan lainnya. Namun saat ini pos itu tidak lagi berfungsi dan menjadi saksi bahwa pelabuhan pernah diramaikan arus penumpang. “Dulu sempat ada antrean penumpang speedboat yang berangkat. Ada petugas mengatur di pos itu,” cerita Jalil.
Sebagian memang ada pemilik speedboat bertahan melayani penumpang, namun tak sedikit pula memilih berhenti dan beralih pekerjaan. Setelah pindahnya arus transportasi lewat jalur darat, banyak speedboat yang dijual. Bahkan ada sopir speedboat beralih menjadi sopir taksi darat.
“Ya macam-macamlah berpindah pekerjaan setelah berhenti membawa speedboat. Banyak juga pemilik menjual speedboatnya,” tambah warga lainnya.
Tak beroperasinya pelabuhan Sei Bantu bukan menjadi alasan stagnannya pembangunan infrastruktur dan sarana lainnya di desa tersebut. Wajar jika pemerintah daerah tetap memperhatikan meskipun pelabuhan bukan lagi sebagai pusat lintas transportasi Sukamara – Pangkalan Bun.(fzr/sla)