PANGKALAN BUN - Warga terdampak banjir di bantaran Sungai Arut, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mulai terserang diare dan gatal - gatal.
Diare tersebut diduga akibat warga yang mandi dan mencuci peralatan makan seperti piring dan gelas menggunakan air banjir. Sementara ini warga mengobati diri dengan oba-obatan yang dijual bebas di warung dekat rumah mereka.
Informasi yang dihimpun di daerah terdampak banjir di Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, sebagian warga yang terserang diare adalah yang sudah berusia lanjut dan anak-anak.
Menurut warga setempat Ratna Dewanti, memasuki pekan kedua banjir di wilayah mereka, sejak dua hari lalu satu persatu keluarganya mulai terserang diare, selain itu ia sendiri mengalami gatal-gatal.
"Karena keterbatasan sarana dan prasarana seperti air bersih, terpaksa, kami sekeluarga mandi dari air banjir ini. Meskipun air banjir ini sangat buruk kualitasnya karena banyak WC masyarakat yang terendam air dan sampah," ujarnya, Minggu (26/7).
Kondisi tersebut juga diakui oleh warga lainnya, Wajidi. Bahkan, ia mengaku dalam sehari ini sudah 4 sampai 5 kali buang air besar walau sudah mengkonsumsi obat diare. Untuk itu ia berharap, dalam kondisi seperti ini seharusnya petugas kesehatan dapat terjun langsung ke lokasi banjir untuk mengetahui kondisi warga.
"Kalau petugas kesehatan terjun ke lapangan lebih baik, karena kondisi saat ini penyakit diare sangat rentan menyerang masyarakat," keluhnya.
Terlebih saat ini air banjir walau menunjukan tanda-tanda mulai surut, namun secara keseluruhan wilayah di bantaran Sungai Arut ketinggian air yang masuk ke rumah warga masih setinggi lutut. (tyo/sla)