PANGKALAN BUN - Pemerintah Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) memberikan bantuan sembako kepada warga RT 02, kelurahan setempat yang terkonfirmasi positif Covid-19, Selasa (28/7).

Bantuan paket sembako berupa beras, mie instan, telur dan beberapa kebutuhan pokok lainnya serta kebutuhan anak-anak seperti Pampers, susu dan bubur bayi yang diserahkan kepada keluarga pasien Covid-19 dengan didampingi oleh tokoh masyarakat, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa Kelurahan Raja Seberang.

Selain dari unsur pemerintah daerah yang memberikan bantuan paket sembako, salah satu komunitas dari Lentera Kotawaringin Barat juga hadir untuk memberikan bantuan sembako kepada keluarga pasien Covid-19.

Untuk diketahui bahwa warga RT 02, Kelurahan Raja Seberang tersebut terkonfirmasi positif Covid-19, setelah menjalani pemeriksaan rapid test yang merupakan program KPU Kabupaten Kobar sebagai Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (PPDP) pada Pilkada 2020.

Dalam rapid test tersebut, diketahui bahwa hasilnya reaktif dan kemudian masuk dalam program swab yang dilakukan di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dan hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19. Kendati terkonfirmasi positif Covid-19 yang bersangkutan tidak diisolasi di RSSI lantaran setelah menjalani berbagai pemeriksaan ia dinyatakan tidak mengalami gejala klinis Covid-19, dan diputuskan menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Menurut Lurah Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Alimin pemberian bantuan tersebut sebagai bentuk dukungan moril dan materiil terhadap warganya yang menjalani karantina mandiri akibat terpapar Covid-19. "Alhamdulillah telah kita sampaikan bantuan kepada keluarga pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani karantina mandiri bersama Babinsa, Babinkamtibmas, kelurahan siaga dan ketua RT, sebagai bentuk dukungan moril dan materil serta menghimbau mohon kerjasama yang bersangkutan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama karantina," ujarnya, Selasa (28/7).

Mengingat bahwa saat ini kondisi di wilayah Raja Seberang, sedang dalam keadaan banjir dan menggenangi MCK masyarakat, maka pemerintah kelurahan mengupayakan MCK khusus untuk keluarga terkonfirmasi positif Covid-19.

Awalnya MCK direncanakan salah satu jamban di tepi Sungai Arut, namun lantaran mendapat penolakan akhirnya dipilih tempat lain yang tidak bersinggungan dengan masyarakat. "Kita sudah pilih salah satu jamban di dekat tempat salah seorang tokoh masyarakat di ujung kampung yang kebetulan juga dekat dengan rumah pasien positif Covid-19," pungkasnya. 

Untuk diketahui bahwa dalam kegiatan tersebut tidak terlihat satupun petugas kesehatan baik dari Pustu maupun dari Puskesmas Arut Selatan, informasi yang diterima sejauh ini keluarga pasien Covid-19 baru sebatas berhubungan melalui telepon dengan pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Warga berharap agar pengawasan terhadap proses karantina mandiri terkonfirmasi positif Covid-19 dilakukan oleh tenaga kesehatan baik dari Pustu maupun dari Puskesmas. (tyo/sla)