SAMPIT – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyajikan pertarungan antara bakal calon yang memiliki hubungan kekerabatan. Meski demikian, diharapkan pertarungan dalam memperebutkan kursi kepemimpinan di Bumi Habaring Hurung tetap berjalan dengan kompetitif.
Sejauh ini ada tiga pasang bakal calon yang dapat rekomendasi dari partai, di antaranya, Suprianti-Sanidin mengantongi rekom dari Gerindra, M Rudini - H Samsudin mengantongi rekom PAN, dan Halikinnor-Irawati mendapat dukungan resmi dari PDIP.
Pemerhati politik dan kebijakan publik di Kotim Bambang Nugroho Alexander mengatakan, apabila tiga pasangan itu melenggang dan ditetapkan sebagai pasangan calon oleh KPU, Pilkada Kotim akan menyajikan pertarungan antarkeluarga. Nyaris semua bakal calon itu memiliki kekerabatan dan hubungan darah.
Dia mengungkapkan, Irawati merupakan adik kandung Bupati Kotim Supian Hadi. Supian Hadi diketahui memiliki hubungan dengan Suprianti Rambat. Anak Supian, Modika Latifah Munawarah bertunangan dengan putra kandung Suprianti.
Begitu juga dengan Rudini, lanjutnya, merupakan adik ipar Supian Hadi. Sebelumnya, Supian menikah dengan Iswanti yang kini menjabat Wakil Bupati Seruyan. Iswanti merupakan saudara kandung Rudini.
Di sisi lain, Suprianti juga ada keterkaitan dengan Samsudin. Anak kandung Samsudin, menikah dengan anak saudara kandung Suprianti. ”Namun demikian, kita harapkan pertarungan nanti kompetitif, proporsional, dan profesional. Siapa pemenangnya berharap itu jadi pilihan rakyat Kotim. Jangan sampai ini hanya sebagai strategi politik dinasti," tuturnya.
Mengenai potensi bakal calon, kata Bambang, semuanya punya peluang yang sama. Partai politik memberikan rekomendasi tentunya mempertimbangkan potensi itu.
Menurutnya, pasangan Halikinnor-Irawati, sejatinya salah satu kandidat kuat. Pasalnya, mereka mendapat dukungan penuh Supian Hadi yang masih memiliki basis masa pendukung. Kekuatan itu ditambah dengan popularitas Halikinnor. Kelebihan Halikinnor, selain sebagai birokrat, mampu masuk di semua lini. Bahkan, untuk kalangan penduduk asli sekalipun.
”Pak Halikin ini bisa masuk di semua kalangan. Selain itu, dia memang orang lama di pemerintahan yang sudah punya jaringan hingga ke akar rumput,” tutur Bambang.
Selain itu, lanjutnya, dia melihat pasangan Muhammad Rudini-Samsudin. Keduanya merupakan pasangan yang cukup ideal dan populer. Rudini sudah berpengalaman di pilkada sebelumnya. Selain itu, dia juga anak dari almarhum Darwan Ali, mantan bupati Seruyan yang cukup disegani di Kotim.
”Pamor bapaknya masih melekat. Kedekatan dengan masyarakat bisa jadi indikator pemilih untuk menjadi pendukung Rudini,” tambahnya.
Selain itu, Samsudin dengan jabatan sebagai Kepala Kemenag sekaligus Ketua NU Kotim bisa mendongkrak perolehan pendukung. ”Kepala Kemenag jelas semuanya pasti tahu. Selain itu, sekarang dia (Samsudin, Red) Ketua NU, pastinya ada segmen pendukungnya,” katanya.
Pasangan lainnya, Taufiq Mukri dan Supriadi, lanjut Bambang, merupakan pasangan yang dianggap paling berpengalaman. Selain itu, merupakan perpaduan antara dua generasi. ”Pak Taufiq tanpa diragukan lagi pendukungnya banyak orang tua dengan alasan secara kematangan emosional sudah jelas teruji. Selain itu, selama menjabat Pak Taufiq terkenal ramah dan tidak pernah membuat konflik maupun polemik,” ujarnya.
Sedangkan Suprianti, kata Bambang, selama ini namanya sudah populer. Selain itu, kepedulian sosialnya juga tinggi terhadap masyarakat tanpa melihat perbedaan. ”Suprianti banyak pendukung saat ini. Tapi, perlu diingat, calon paling rawan diserang dengan kampanye hitam adalah dia,” katanya. (ang/ign)
