SAMPIT - BPJAMSOSTEK meluncurkan Program Vokasi Asyik bagi pekerja yang saat ini kehilangan mata pencarian atau yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dampak dari pandemi Covid -19. Program ini merupakan upaya BPJAMSOSTEK untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul dan tangguh.
Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Sampit Mulyono Adi Nugroho mengatakan, pelatihan vokasi asyik ini diharapkan dapat menjadi tempat semua orang yang sudah tidak bekerja, khususnya peserta BPJAMSOSTEK untuk meningkatkan skill, baik bagi yang akan kembali bekerja di perusahaan atau bagi mereka yang ingin berwirausaha.
”Kami ajak para pekerja di Kotawaringin Timur dan Seruyan yang terkena PHK untuk ikut program ini. Pemerintah memberikan perhatiannya melalui program Vokasi Asyik BPJAMSOSTEK,” kata Nugroho.
Saat ini, pelatihan dipusatkan di UPTD Balai Latihan Kerja Kabupaten Kotawaringin Timur. Keuntungan yang akan didapatkan peserta pelatihan bukan hanya dapat meningkatkan skill, tapi juga akan mendapatkan sertifikat, modul pelatihan, seragam, serta uang saku selama program pelatihan berlangsung.
Persyaratan mengikuti pelatihan vokasi ini cukup mudah. Jika Anda pernah menjadi peserta BPJAMSOSTEK, namun belum memiliki pekerjaan karena di-PHK atau putus kontrak kerja, silakan daftarkan diri melalui situs web sso.bpjsketenagakerjaan.go.id atau datang langsung ke kantor BPJAMSOSTEK Cabang Sampit. Untuk informasi lebih lanjut juga bisa menghubungi melalui nomor 0812 8328 7559.
“Peserta vokasi tidak dipungut biaya atau gratis. Justru peserta mendapat uang saku,” ujar Nugroho.
Kepala Bidang Pelayanan BPJAMSOSTEK Cabang Sampit Ali Fatah menambahkan, kini ada aturan baru bahwa vokasi asyik juga diperuntukkan bagi pekerja aktif. Mereka boleh mengikuti pelatihan ini sehingga bisa membuka usaha secara mandiri. Untuk waktu pelatihan bisa fleksibel, mengingat peserta masih bekerja.
Sementara itu Kepala UPTD Balai Latihan Kerja Kabupaten Kotawaringin Timur Jailani mengatakan, BLK Kotim bekerjasama dengan BPJAMSOSTEK membuka pelatihan tata boga, menjahit, tata rias, komputer, otomotif, elektro, dan las.
”Program yang sudah berjalan yakni tata boga, menjahit, dan tata rias. Sedangkan program lainnya segera kita buka,” kata Jailani.
Lebih lanjut dia mengatakan, pelatihan ini bisa menjani jembatan bagi para pekerja yang sedang menganggur untuk menjadi pengusaha yang mandiri. Setiap program pelatihan hanya membutuhkan waktu empat hingga enam minggu.
”Semunya gratis, bahkan peserta dapat uang saku. Manfaatkan peluang ini sebaik-baiknya,” ujarnya. (adv)