Warga Nanga Bulik dan Kujan diresahkan sering terjadinya kehilangan pakaian mereka dari tempat jemuran. Namun anehnya pakaian yang hilang umumnya hanya pakaian wanita dewasa.
==========
Tuti, warga yang tinggal di Jalan Trans Kalimantan, Desa Kujan, mengaku kehilangan busana muslim dan sepeda anaknya. "Heran, kok ada yang mau mencuri barang begituan. Kasian anak saya mau main sepeda, sampai saya cari keliling ke tukang loak juga tidak ketemu," ujarnya, Kamis (19/8).
Sementara itu dua korban lainnya merupakan warga yang tinggal di Gang Gusti Sulaiman juga mengaku kehilangan sederet pakaian. Bahkan di gang kecil ini ada penghuni dua rumah berseberangan yang jadi korbannya. "Anehnya yang hilang cuma baju saya, daster dan babby doll. Baju suami dan anak saya tidak hilang," keluh wanita yang kerap dipanggil mamah Jovan ini.
Bahkan tetangga seberang rumahnya yang memiliki anak remaja juga kehilangan hampir semua bajunya. Itu terjadi karena mereka terbiasa menjemur baju di teras rumah dan dibiarkan hingga malam hari. Hingga diketahui keesokan harinya semua baju wanita hilang ludes. "Baju saya habis, tinggal dua lembar ini saja. Untung ada tetangga yang baik, nyumbangin bajunya," ungkap Okta.
Beberapa warga RT 1 Nanga Bulik juga mengaku bernasib sama, mereka kehilangan pakaian wanita termasuk pakaian dalamnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kades Kujan Ronny Sanjaya mengaku belum mendapat laporan warga terkait hilangnya pakaian-pakaian tersebut. Namun ia menduga pelakunya adalah orang yang mengalami gangguan kejiwaan. "Mungkin pelakunya orang yang mengalami gangguan jiwa, karena beberapa bulan lalu juga sudah pernah terjadi, bahkan ada yang terekam CCTV warga ," bebernya.
Untuk itu ia mengimbau warganya untuk lebih berhati-hati, agar tidak membiarkan pakaian dan barang berharga lain berada di luar rumah pada malam hari.(mex/sla)