PANGKALAN BUN- Karang Taruna Gawe Gora Sida Seborang, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar perlombaan khas 17 Agustusan di Bantaran Sungai Arut.
Berbagai perlombaan dalam rangka memperingati HUT ke 75 Kemerdekaan RI itu dilaksanakan di masa pandemi coronavirus disease atau Covid-19.
Kendati demikian, perlombaan yang dilaksanakan dipilih perlombaan yang aman mengingat kondisi masih dalam pandemi. Seperti perlombaan tarik tambang perahu yang persesinya hanya dilakukan oleh dua orang, serta perlombaan menggambar, dan tapak banyu (air) serta perlombaan lainnya yang aman dari Covid-19.
Kemeriahan perlombaan yang dilaksanakan di depan aula kelurahan setempat tersebut menyedot perhatian warga sekitar. Terlihat banyak masyarakat penonton yang tidak mengenakan masker serta tidak menjaga jarak. Namun ada juga yang patuh dengan protokol kesehatan dan mengenakan masker.
Menurut panitia lomba, Bambang Andika atau biasa disapa Awink, di masa pandemi ini, perlombaan Agustusan sengaja dipilih perlombaan yang tidak terlalu banyak melakukan kontak fisik.
Dan ada beberapa perlombaan yang biasa dilaksanakan ditiadakan, seperti panjat pinang dan lomba mendodot, bahkan pada penghujung acara kemeriahan lomba akan ditutup dengan kegiatan jalan santai keliling kampung.
"Jalan santai nanti diharapkan semua peserta wajib mengenakan masker, begitu pula dengan lomba-lomba berikutnya, kita akan berikan masker kepada peserta," tegasnya.
Dalam perlombaan Agustusan hari pertama ini, tarik tambang perahu menjadi favorit warga, teriakan dukungan baik dari orang tua dan penonton riuh terdengar sepanjang jalannya lomba.
Perlombaan dengan sistem undi cabutan untuk mengetahui lawannya tersebut, menimbulkan kelucuan ketika lawannya tidak sepadan. Dalam dua sesi lomba tentu saja perlombaan yang mengandalkan tenaga ini yang lawannya berperawakan kecil menjadi bulan-bulanan oleh lawannya yang bertubuh lebih besar.
"Sudah kalah badan, kalah tenaga, belum apa-apa sudah tertarik perahunya, sampai bergetar tangan menahan di air," kata Yuli, slaah seorang warga setempat. (tyo/gus)