SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 15 April 2016 18:46
Di Kampung Narkoba, Satu Keluarga Bisnis Sabu
SATU KELUARGA: Pelaku yang diduga sebagai bandar dan pengedar narkoba, ada satu keluarga saat berada di halaman Polres Kotim, Kamis (14/4). (FOTO: RIAN/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Penggerebekan aparat di ”kampung narkoba” Jalan DI Panjaitan, di sekitar eks Golden Sampit menguak hal mengejutkan.Di antara 12 pelaku yang diduga sebagai bandar dan pengedar narkoba, ada yang satu keluarga, yakni ibu Misnawati alias Imis dan anaknya, Arif. Mereka menjadi penjual barang haram itu. Juga memiliki jaringan luas yang dibangun beberapa tahun terakhir.

Ketika digeledah petugas, di kediaman Imis ditemukan barang bukti berupa sabu-sabu. Jumlahnya paling banya dibandingkan pelaku lainnya. Yakni berupa empat paket sabu dengan berat lima gram. Imis juga memiliki seorang kurir bernama Wiwid, yang ikut dibekuk petugas.

Dari 12 pelaku yang ditangkap serentak itu, salah seorang mencoba melarikan diri, yakni Arif. Aksi saling kejar pun sempat terjadi.

“Hanya satu orang yang mencoba melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri. Sempat kejar-kejaran pelaku lari dan meloncat dari satu atap ke atap rumah lainnya. Namun  petugas siaga dan mengepungnya sehingga pelaku berhasil ditangkap,” terang Kasatreskoba Polres Kotim AKP Wahyu Edi Priyanto saat gelar perkara usai penangkapan, Kamis (14/4)

---------- SPLIT TEXT ----------

Proses penangkapan kemarin selesai sekitar pukul 12.00 WIB. Polisi berjanji terus melakukan penangkapan terhadap penjahat narkoba tersebut.

Hingga kini Polres Kotim terus melakukan penyelidikan dan pengembangan atas tangkapan besar itu. Wahyu mengaku aparat mengintai selama berbulan-bulan hingga waktu mendapat yang tepat untuk penangkapan.

”Ada sembilan rumah dan sembilan paket sabu. Hingga kini masih dikembangkan, dan diperiksa. Diperkirakan mereka yang tertangkap ini sudah bertahun-tahun menjadi pengedar narkoba,” ucapnya.

Dalam beberapa kali penangkapan sebelumnya petugas sering mengalami kegagalan. Informasi pengrebekanpun bocor ke telinga para pengedar dan bandar narkoba tersebut. Terlebih lagi sistem keamanan pelaku yang ketat. Mulai dari CCTV, hingga preman yang mengawasi gerak-gerik kepolisian.

 ”Dari semua yang kami tangkap, ada residivis kambuhan kasus yang sama dan pemain baru. Bahkan di antaranya ada DPO Kejaksaan Negeri Sampit, sudah kita koordinasikan juga,” ungkapnya. (mir)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers