SAMPIT - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Abdul Kadir mendorong pemerintah daerah, memperhatikan usaha di sektor perkebunan kepala sawit, menjadi salah satu sumber pendapatan.
Salah satunya dengan membangun pabrik pengolahan buah kelapa sawit. Hal ini untuk mendongkrak dari sisi pendapatan asli daerah (PAD).
“Saya rasa, salah satu usaha yang sangat besar dampaknya yaitu pembuatan pabrik kelapa sawit (PKS). Dimana dengan adanya pabrik itu bisa menampung buah hasil milik masyarakat dengan begitu pemerintah bisa mendampatkan untung menjadi pendapatan, sementara masyarakat bisa sejahtera,“ kata Abdul Kadir.
Saat ini, kata Abdul Kadir, hasil perkebunan milik masyarakat cenderung dijual ke pabrik milik investor. Permainan harga sangat rentan terjadi. Namun dengan adanya PKS milik pemerintabh, maka bisa terjamin harga yang menguntungkan masyarakat.
“Selama ini kita berkutat urusan kecil untuk mendongkrak PAD Kotim, coba lakukan terobosan dengan pembangunan pabrik kelapa sawit, usaha milik pemerintah, dan pemerintah juga yang berikan izin,“ kata dia.
Sementara itu, lahan-lahan milik masyarakat itu dibentuk koperasi. Mereka dikoordinasi, sehingga buah-buah sawit masyarakat dikelola koperasi dan dipasok ke pabrik milik pemerintah daerah.
Saat ini, kata Abdul Kadir, sejumlah pabrik non kebun mulai berdiri. Meski dalam syarat minimal harus memiliki cadangan buah yakni sekitar 20 persen dari kapasitas pabrik.
“Kalau ini serius dan dikelola benar-benar oleh pemerintah melalui BUMD, maka akan berdampak untuk kesejahteraan masyarakat pada umumnya,“ tandasnya. (ang/fm)