SAMPIT – Dugaan korupsi di Badan LingkunganHidup (BLH) Kabupaten Kotawaringin Timur dipastikan akan menyeret tersangka baru.

Sementara, tiga kasus korupsi lainnya untuk penetapan tersangka masih menunggu hasil perkembangan proses penyidikan.

“Pasti ada tersangka baru nanti (korupsi BLH), tunggu saja,” kata Kepala Kejari Sampit melalui Kasi Intel Datman Kataren yang dalam kasus ini ditunjuk sebagai ketua tim penyidik, Jumat (15/4).

Terpisah, Kasi Pidsus M Junaidi Rasad menyebutkan untuk penetapan tersangka baru pihaknya masih menunggu perkembangan penyidikan dari masing-masing ketua tim dari kasus BLH, ADD Sungai Puring, Kecamatan Antang Kalang, Jalan di Desa Setiruk, Kecamatan Pulau Hanaut dan penyelewengan raskin di Bulog.

Sejauh ini menurut Junaidi, pihaknya belum ada memanggil satu orang saksi dari kasus yang mereka tangani.

---------- SPLIT TEXT ----------

”Kalau ada perkembangan, nanti baru ada pemanggilan lagi, pekan depan masih belum ada rencana untuk memanggil saksi,” tegasnya.

Sementara untuk kasus BLH dan ADD yang sudah ada tersangka menurut Junaidi, selain proses pengembangan, pihaknya tengah melengkapi berkas sebagai syarat untuk audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Ada beberapa berkas yang diminta oleh BPKP untuk melakukan audit, nah itu yang saat ini tengah kami persiapkan,” cetusnya.

Disebutkan, Darini Kurniawati, tersangka kasus pengadaan alat pengukur tekanan udara di BLH dan Hermuyadi Kades Sungai Puring tersangka dalam kasus ADD masih mendekam di sel tahanan Lapas Klas IIB Sampit.

Belum lama tadi masa penahanan pertama selama 20 hari keduanya telah habis. Penyidik Kejari Sampit sudah minta perpanjangan selama 40 hari. (co/fm)