PANGKALAN LADA – Desa Pangkalan Dewa, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat miliki produk kerupuk sorgum yang cukup fenomenal. Selain rasa gurih dan renyah, daya tarik produk ini yakni dari ukurannya yang tidak biasa.
Kerupuk berbahan dasar sorgum ini berukuran jumbo bahkan lebih besar dari ukuran meja single di sekolah.
Makanan ringan yang kini menjadi cici khas Desa Pangkalan Dewa itu awalnya dibuat dengan tanpa rencana. Hal itu diungkapkan Ketua Tim Penggerak PKK Desa Pangkalan Dewa, Roihatul Jannah
"Awal mula membuat kerupuk ini dari guyonan (candaan) untuk dipersembahkan ke Pak Camat pada sebuah acara. Kita buat kerupuk yang ukurannya jumbo ternyata dari guyonan itu malah mendapat respon baik," jelasnya, Rabu (16/9).
Menurutnya kerupuk yang diberi nama Kerupuk Sorgum Dewa ini dikerjakan oleh PKK Desa Pangkalan Dewa melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). “Kini juga sudah menjadi usaha masyarakat kami yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi,” katanya.
Meski terbilang baru tapi pesanan mulai meningkat. Bahkan sudah mulai kewalahan untuk mengirim kerupuk raksasa tersebut. “Dalam pembuatannya tergantung dengan cuaca, karena proses pengeringan kerupuk untuk siap digoreng membutuhkan sinar matahari yang cukup. Karena jika tidak dijemur dengan cuaca panas maka kerupuk sulit mekar (mengembang),” terangnya.
Ia juga menyebut bahwa selainbahan utama berupa tepung sorgum, dibutuhkan juga tepung tapioka, bumbu sesuai selera, garam, dan air secukupnya. Setelah menjadi adonan kemudian dikukus setelah selesai dibentuk supaya bisa berukuran besar dan kemudian dijemur.
“Sempat bingung mencari wajannya (tempat penggorengan) maklum karena ukurannya jumbo jadi perlu penggorengan jumbo juga dan juga membutuhkan puluhan liter minyak goreng,” katanya.
“Awalnya kita isi 40 liter, ternyata masih kurang, terus kita tambah menjadi 50 liter masih kurang juga, akhirnya kita tambah lagi berkisar sampai 70 literan baru bisa,” ceritanya.
Selain kerupuk raksasa yang harus dipesan dulu, PKK juga membuat kerupuk dalam ukuran biasa yang bisa dengan mudah untuk dibeli. “Ini sudah banyak yang pesan tapi belum selesai membuatnya, biasanya yang pesan ukuran jumbo adalah kantor-kantor dan perusahaan,” katanya.
Untuk harga jual ke pelanggan Roihatul menjelaskan bahwa tiap kemasan berisi dua kerupuk raksasa dibanderol Rp 55 ribu. Sedangkan yang ukuran normal harga relatif normal seperti kerupuk-kerupuk biasanya.
Terkait pasokan bahan dasar Sorgum, istri kepala desa ini mengungkapkan bahwa tanaman itu telah dibudidayakan oleh masyarakat setempat.
“Masyarakat banyak yang menanam dan kini mulai banyak dilirik petani karena sorgum ini juga bisa untuk beragam makanan, seperti madu mongso, stik, bubur, dan semua makanan lainnya bisa menggunakan sorgum,”pungkas Roihatul. (sam/sla)