PALANGKA RAYA – Mantan bakal calon wakil gubernur Kalteng Riban Satia memutuskan dukungannya pada pasangan calon Ben Brahim S Bahat-Ujang Iskandar dalam Pilkada Kalteng. Dia menegaskan langkah politik itu bukan didasari sakit hati karena tak mendapat rekomendasi PDIP untuk maju.
”Saya mendukung pasangan ini karena memang bukan pengurus maupun kader partai. Saya melihat pasangan ini memiliki visi yang sama dengan saya. Saya pun menitip visi dan misi itu. Saya menganggap mereka menghargai pemikiran yang diperjuangkan untuk Kalteng,” ujar Riban.
Menurut Riban, komitmen membangun Kalteng membuat dirinya mendukung paslon tersebut. ”Membangun Kalteng ini harus memiliki pemikiran sama. Nah, saat diskusi, ternyata sama, karena itu saya mendukung. Sampai akhirnya pemikiran itu dimasukkan dalam visi dan misi mereka,” ungkap mantan Wali Kota Palangka Raya dua periode ini.
Sementara itu, Ketua KPU Kalteng Harmain Ibrohim mengatakan, Pilkada Kalteng resmi diikuti dua peserta, yakni pasangan Sugianto Sabran-Edy Pratowo dan Ben Brahim S Bahat-Ujang Iskandar. Keduanya ditetapkan sebagai pasangan calon berdasarkan formulir pendaftaran dan dokumen lainnya yang memenuhi syarat.
”Telah diputuskan dalam rapat pleno KPU Kalteng, telah ditetapkan sesuai keputusan KPU Kalteng tentang penetapan pasangan calon,” katanya.
Harmain menambahkan, Ben Brahim-Ujang Iskandar diusung Partai Demokrat (6 kursi), Gerindra (6 kursi), dan Hanura (1 kursi). Sedangkan Sugianto Sabran-Edy Pratowo didukung PDIP (12), Golkar (7), Nasdem (5), PKB (4), PAN (2), PPP (1),Perindo (1) dan PKS (1). ”Untuk penetapan nomor urut akan digelar tanggal 24 September,” katanya.
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, dalam penetapan bakal calon dan nomor urut pihaknya mengerahkan personel sebanyak 544 orang. ”Kami tidak main-main dalam melaksanakan pengamanan. Kami juga melakukan patroli berskala besar dengan sasaran posko kemenangan dan kantor penyelenggara pemilu,” ujarnya.
Hendra menambahkan, sementara ini situasi kamtibmas di seluruh Kalteng aman terkendali. Namun, untuk wilayah Kotim dan Kobar serta Palangka Raya, menjadi titik fokus dalam peningkatan pengamanan. (daq/ign)
