PANGKALAN BUN- Banjir yang melanda Kecamatan Kotawaringin Lama dan Arut Selatan merendam 1504 rumah warga. Sementara ini kondisi air masih belum sepenuhnya aman dan masyarakat diminta tetap waspada.
Plt Kepala BPBD Kobar Tengku Alisyahbana mengatakan, banjir kedua kalinya ini melanda lima desa dan kelurahan di Kecamatan Kotawaringin Lama serta enam desa dan kelurahan di Kecamatan Arut Selatan. "Banjir yang terjadi di dua kecamatan belum juga surut. Justru di sejumlah titik ketinggian air bertambah," katanya.
Dari pendataan yang dilakukan hingga akhir September telah menyentuh angka 1.504 rumah. Sedangkan jumlah KK yang terdampak yakni 2020 dan jumlah warga terdampak mencapai 4.396 jiwa.
"Sejauh ini dari data desa dan kelurahan di Arsel baru ada tiga kepala keluarga dengan jumlah 11 orang di Kelurahan Mendawai yang sudah mengungsi. Sedangkan yang lain masih belum," ujarnya.
Dampak banjir ini juga menggenangi sejumlah titik Jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama. Pengendara harus berhati-hati saat menerobos banjir, karena air semakin dalam. "Sepertinya untuk kendaraan kecil masih tidak bisa lewat. Hanya kendaraan besar saja yang bisa melintas," ujarnya.
Untuk sepeda motor, lanjut Tengku, sudah tertangani dengan menggunakan perahu getek. Karena titik banjir ini tidak semuanya. Untuk yang sudah parah yakni kilometer 28 dan 30.
"Kami juga terus memantau banjir yang terjadi. Tim respon cepat juga sudah kita sebar. Jika ada situasi yang mendesak, kita juga langsung turun ke lapangan," pungkasnya. (rin/sla)