KOTAWARINGIN LAMA – Banjir yang merendam akses darat Pangkalan Bun Kotawaringin Lama (Kolam) berdampak pada kunjungan wisata religi ke eks Ibukota Kesultanan Kutaringin ini.
Penurunan kunjungan ini diungkapkan juru kunci makam Kiai Gede, Jamhari. "Saat banjir ini ada penurunan pengunjung yang datang," katanya, Kamis (1/10)
Namun sebaliknya pengunjung atau peziarah tidak terpengaruh saat adanya peningkatan pasien positif Covid-19 di wilayah Kolam. "Saat ada peningkatan warga terpapar virus korona justru tidak berimbas dengan peziarah. Bahkan seandainya tidak ditutup, maka peziarah terus datang setiap hari," ungkapnya.
Terkait keamanan peziarah di makam tokoh karismatik ini, pengurus makam Kiai Gede menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Dari awal dibukanya kembali untuk peziarah, kami sudah melaksanakan penerapan protokol kesehatan," jelas Guprani alias Ujang ketua Pengurus Makam Kiai Kolam.
Bahkan tambah Ujang, Makam Kiai Gede telah mendapat sertifikat dan surat keterangan dari Pemkab Kobar sebagai tempat wisata aman Covid-19. Namun, lanjutnya, semuanya dikembalikan lagi kepada pengunjung agar taat dan patuh dengan tata tertib serta protokol kesehatan dan kejujurannya.
Ujang juga mengakui bahwa buka tutupnya makam Kiai Gede sangat berarti bagi perputaran ekonomi warga di sekitar area makam. "Dengan adanya pengunjung atau peziarah sangat berdampak bagi pedagang yang ada di sekitar komplek makam ini," tandasnya.
Berdasarkan catatan pengunjung dalam buku tamu Makam Kiai Gede, dalam dua bulan terakhir tercatat 4.667 orang pengunjung dengan perincian Bulan Agustus 2.699 orang dan September 1.968 orang.
Sementara itu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Barat meminta Dinas Perhubungan untuk segera memasang rambu di lokasi banjir. Pasalnya di titik banjir sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
Wakil Ketua I DPRD Kobar Mulyadin mengatakan, banjir yang membuat sejumlah titik Jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama membahayakan pengguna jalan. Selain itu lubang akibat gerusan air juga perlu perhatian dengan memasang rambu petunjuk agar pengguna lebih hati-hati.
"Kami sudah mendapat laporan mengenai sejumlah kendaraan yang kecelakaan saat melintasi Jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama. Kami harap agar diberikan pemasangan rambu atau tanda," ujarnya.
Mulyadin juga menyebut bahwa jalur di kawasan Bundaran Tudung Saji juga mengalami kerusakan parah. Sehingga kerap membuat truk terguling karena terperosok ke lubang yang ada di jalan.
"Sebenarnya kami sangat salut kepada warga yang secara sukarela membantu mengarahkan kendaraan di tengah banjir. Tapi mereka ini tidak bisa 24 jam. Sedangkan kendaraan ini tidak putus," bebernya.
Oleh karena itu Dinas Perhubungan segera turun dan melakukan pemasangan rambu. “Karena untuk pemasangan tali penunjuk jalur baru dilakukan oleh Satlantas Polres Kobar,” pungkasnya. (gst/rin/sla)