SAMPIT – Bisnis prostitusi di Kota Sampit kian tak terkendali. Tidak hanya di lokalisasi, namun mulai beralih ke tempat hiburan malam (THM). Di lokasi itu, transaksi antara pria hidung belang dengan wanita penghibur kerap terjadi. Mereka menawarkan harga bervarisasi, mulai Rp 300-500 ribu. Paling tinggi mencapai Rp 1 juta.
”Sekarang untuk hal-hal seperti itu tidak mesti ke lokalisasi. Sekarang orang lebih memilih ke THM, karena di sana bisa saja ada yang cocok dan bayarannya tidak mahal-mahal,” kata sumber Radar Sampit yang mengetahui aktivitas bisnis tersebut, Selasa (19/4).
Menurutnya, modus bisnis di THM itu kerap terjadi melalui LC (Lady Companion) Karaoke. ”Melalui jasa mereka kita bisa dikenalkan ke rekan-rekannya, kemudian di situ akan terjadi negosiasi antara pria hidung belang tersebut,” ungkapnya.
Komandan Satpol PP Kotim Rihel menegaskan, akan bertindak tegas apabila THM disalahgunakan. ”Kalau memang ada seperti itu (dijadikan bisnis prostitusi, Red), ya sesuai dengan kewenanganya, Satpol PP kotim tidak akan memberikan toleransi, karena itu bisa sampai menyalahi dari izinnya,” tegasnya. (ang/ign)
