KUALA PEMBUANG- Semenjak di masa pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia hingga ke wilayah Kalimantan Tengah Kalteng dan Kabupaten Seruyan, daya beli masyarakat terhadap barang-barang kebutuhan sekunder turut menurun. Salah satunya di sektor jual beli emas di Kota Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan, yang terkerek lesu.
Diungkapkan, salah seorang pedangan emas di pasar Saik Kuala Pembuang Wati, bahwak sejak datangnya Pandemi covid-19, jual beli emas di tokonya sangat sepi. Ditambah lagi dengan harga emas yang semakin tinggi, hingga membuat toko yang dirintisnya dari 2007 tersebut sepi kunjungan.
Wanita ini memaparkan, ditoko logam mulai itu dirinya hanya menjual dua jenis emas yakni emas 420, dimana untuk saat ini harga emas 420 berkisar Rp 430 ribu per gram. Menurutnya harga tersebut tentu sangat tinggi dibanding sebelum pandemi, yakni hanya berkisar Rp 380 ribu per gram.
”Kami berharap covid-19 segera berlalu, sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal kembali,” harapnya.
Sementara itu, salah watu warga Kuala Pembuang Diah (23), yang merupakan pembeli di toko emas tersebut mengungkapkan, di masa kondisi seperti ini sangat tidak menguntungkan bagi dirinya sebagai pembeli. Hal itu karena kenaikan harga logam mulai tersebuit sangat tinggi, apalagi perekonomian masyakat sedang melemah di saat ini.
Wanita ini pun berharap semoga perekonomian masyarakat kembali normal dan harga perhiasan emas ini cepat menurun, karena menurutnya kebutuhan masyarakat terhadap emas ini sangat tinggi. ”Dan disaat ini tidak semua masyarakat mampu untuk membeli, apalagi masyarakat golongan menengah ke bawah,” tandas Diah. (hen/gus)