PANGKALAN BUN - Para petani di Desa Terantang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), gagal menanam padi. Buruknya bibit padi, menanam tak sesuai jadwal, dan serangan hama ditengarai sebagai menjadi faktor gagalnya pertanian.
Riwayati, warga Desa Terantang, mengungkapkan bahwa padi telah ditanam sejak Oktober tahun lalu, namun gagal. Puso tidak hanya terjadi di desa mereka, tapi juga berapa wilayah di Kobar. Penyebabnya beragam, seperti banjir, kadar keasaman tinggi, hama wareng, dan lainnya.
"Kita tanam kena banjir, tanam lagi rusak kena asam, tanam lagi kena hama wareng," ujar Riwayati, Kamis (21/4).
Penanaman yang bagus adalah pada September, karena akan memasuki musim penghujan. Namun tahun lalu agak telat karena kemarau panjang sehingga baru tanam pada Oktober dan November.
"Gagal panen 25 hektare, separonya rusak, separonya bagus. Kalau musim hujan kebanyakan air, jadinya tenggelam, musim kemarau tanah kering jadi dimakan oleh burung," ungkapnya.
Pihaknya mendapatkan jatah bibit dari pemerintah sekitar 25 kilogram. Jika kekurangan bibit, petani membeli sendiri. "Ndak putus asa. Kalau gagal, coba terus," kata Riwayati. (jok/yit)