SAMPIT – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengevaluasi pelaksanaan debat publik pertama Pilkada Kotim yang dinilai mengecewakan. Lembaga itu akan mempersiapkan lebih matang debat kedua yang dilaksanakan pada 30 November mendatang.
”Pelaksanaan debat kandidat antarpaslon ini menjadi salah satu bentuk evaluasi kami. Kalau ada yang bilang monoton dan sebagainya itu wajar, karena adanya batasan waktu yang cukup singkat. Kalau kami lihat sudah bagus dan semua paslon bisa mengendalikan emosinya masing-masing," kata Siti Fathonah Purnaningsih, Ketua KPU Kotim, Rabu (25/11).
Siti menuturkan, pelaksanaan debat telah dipersiapkan sejak awal bersama tim paslon. Begitu pula berkaitan batasan waktu yang singkat, sehingga dalam pelaksanaan debat kedua nanti diharapkan dapat menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas.
”Setiap debat ada batasan waktu. Jadi, tinggal bagaimana paslon menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya dengan penyampaian yang singkat, padat, dan jelas," katanya.
Siti mengatakan, pelaksanaan debat kedua akan dilaksanakan di Stasiun Metro TV. ”Saat ini koordinasi kami berjalan cukup intens, sehingga kami berharap pelaksanaan debat kedua nanti berlangsung lancar. Kami juga akan melaksanakan gladi resik paling tidak sehari sebelum hari H atau beberapa jam sebelum kegiatan dimulai," ujarnya.
Berkaitan dengan materi soal akan diberikan kepada tim paslon, dipastikan tidak akan keluar dengan tema dan visi misi masing-masing paslon. ”Materi soal dipersiapkan tiga panelis dari akademisi di Palangka Raya. Kami KPU sebagai penyelenggara pilkada juga tidak mengetahui isi soalnya. Yang pasti, materi soal tidak melenceng dari visi, misi, dan tema yang sudah ditetapkan," ujarnya.
Debat publik kedua nanti bertema ”Mengupas Permasalahan dan Penyelesaian Persoalan Daerah serta Menyelaraskan Pelaksanaan Pembangunan Daerah dengan Nasional dalan Memajukan Kabupaten Kotawaringin Timur”. ”Debat kedua sama seperti debat pertama. Ada lima segmen dan diawali pembukaan. Moderatornya dari presenter Metro TV Yohanna Margareta," ujarnya. (hgn/ign)