KUALA PEMBUANG-Laporan hasil pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2021 diungkap ke publik. Hal tersebut disampaikan dalam lanjutan rapat paripurna ke-20 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan masa persidangan I tahun sidang 2020-2021.
Rapat paripura yang dilaksanakan melalui video conference tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Seruyan Zuli Eko Prasetyo dan dihadiri oleh Wakil Bupati Seruyan Iswanti.
Berdasarkan hasil pembahasan yang dibacakan oleh Anggota DPRD Seruyan Argiansyah, struktur APBD Seruyan tahun anggaran 2021 yakni untuk pendapatan sendiri berjumlah Rp1.121.389.869.551,00. “Yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp137.473.857.461, pendapatan transfer Rp966.914.644.590 dan lain-lain pendapatan daerah yang sah senilai Rp17.001.367.500,” katanya, Senin (30/11).
Selanjutnya untuk kebijakan belanja terdiri dari belanja operasi dengan nilai Rp768.610.749.250, belanja modal Rp201.809.024.370, belanja tidak terduga Rp11.406.581.811 dan belanja transfer sebanyak Rp184.853.858.302 yang mana mengaami defisit sebesar Rp45.290.344.181.
Sedangkan untuk pembiayaan yang terdiri dari penerimaan pembiayaan sebesar Rp58.253.344.182 dan pengeluaran pembiayaan Rp12.963.000.000 sehingga pembiayaan neto Rp45.290.344.182.
“Kesimpulannya bahwa pada prinsipnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan pada tahun anggaran 2021 mendatang akan melaksanakan belanja pembiayaan pembangunan yang berbasiskan kinerja dan skala prioritas untuk program-program tertentu dengan tidak mengindahkan asas proposionalitas,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Seruyan Iswanti mengatakan, APBD Seruyan tahun anggaran 2021 sendiri secara garis besar mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19 dengan prioritas kesehatan, ekonomi dan penyediaan jaring pengaman sosial.
“Serta yang tidak kalah pentignya adalah untuk mewujudkan Seruyan Sehat, dan kita sama-sama berupaya untuk mewujudkan kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” harapnya. (ald/sla)