PALANGKA RAYA- Sebanyak 399 personel pengamanan (PAM) yang akan akan bertugas Bawah Kendali Operasi (BKO) ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada Gubernur Kalteng dan Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), mengikuti rapid test, Kamis (3/12). Hal ini untuk mencegah agar personel tidak terpapar atau terkonfirmasi positif Covid-19.
”Kita lakukan tes rapid 399 personel. Jika ditemukan reaktif maka langsung dilakukan isolasi dan pemeriksaan detail, lalu dilakukan swab. Kalau positif maka isolasi dengan penanganan di RS Bhayangkara dan rumah sakit darurat milik Polri,” tutur Kabid Dokkes Kombes Pol Danang Pamudji.
Pamen Polri ini menyakinkan, personel yang diberangkatkan ini telah melalui tahapan pemeriksaan kesehatan dan usia di bawah 50 tahun.
”Maka itu semua menjaga kesehatan, selalu mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, berjemur dan berolahraga, mengkonsumsi makanan bergizi dan multivitamin, mencegah lebih baik,” imbuhnya.
Danang melanjutkan, setelah pemeriksaan dinyatakan non reaktif maka personel langsung diberikan bekal APD serta suplemen untuk menambah daya tahan tubuh. Sebab BKO pengamanan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 mendatang di Wilayah Kabupaten Gunung Mas, Katingan, Seruyan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Lamandau, Barito Selatan, Barito Utara, Kapuas, Barito Timur, Pulang Pisau dan Palangka Raya serta Murung Raya.
"Setiap personel BKO yang diberangkatkan menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada serentak 2020 ini sudah benar-benar memahami protokol kesehatan Covid-19. Jaga terus kesehatan selama menjalankan tugas. Karena, potensi penyebaran pandemi Covid-19 di daerah cukup tinggi," ujarnya.
Sementara itu Kapolda Kalteng Dedi Prasetyo menekankan, agar setiap anggota untuk selalu menerapkan Prokes pandemi Covid-19, kuasai ruang lingkup penugasan, tidak boleh underestimate, dan jangan lupa berikhtiar kepada Tuhan agar tahapan Pilkada ini berjalan dengan demokratis, aman, lancar dan sehat
”Saya menekankan kesehatan, kesehatan dan kesehatan. Kalau tidak sehat tak baik dalam bertugas, jangan pakai masker asal asalan saja, karena tingkat terpapar sangat besar, salah satu memutus mata rantai adalah penggunaan masker. Maka masker jangan satu, tapi banyak sehingga punya cadangan,” pungkasnya.(daq/gus)