SAMPIT – Pemuda asal Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotim, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di tiang rumah neneknya, Sabtu (5/12) malam lalu.
Diduga, pemuda bernama Eko Saputra (21), itu sakit hati lantaran tidak diberi uang oleh ayah angkatnya Yadi (35). Peristiwa itu terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, kilometer 34, tepatnya di Jalan Lama Agro Bukit, Desa Penyang, Kecamatan Telawang.
Jasad Eko Saputra pertama kali ditemukan sekitar pukul 21.00 WIB malam. Di mana, warga bernama Sedes (18), mendapati pemuda itu dalam posisi tergantung.
Sedes kemudian memberi tahu warga lainnya, untuk segera mengevakuasi korban. Nahas setelah jeratan tali dilepas dari lehernya, korban sudah meninggal dunia.
Kejadian ini pun dilaporkan ke pihak Kepolisian terdekat. Sehingga tak lama kemudian petugas datang dan langsung mengumpulkan informasi sekaligus olah TKP.
”Kasus ini sebenarnya masih didalami. Namun, diduga korban nekad mengakhiri nyawanya lantaran kecewa karena tidak dikasih uang,” kata Kapolsek Kota Besi Iptu Erik Andersen.
Sebelum ditemukan tewas, Eko ada mendatangi tempat kediaman ayah angkatnya dengan maksud ingin meminta uang untuk mendatangi pacarnya yang ada di Kota Buntok.
Karena permintaannya tidak dituruti, akhirnya korban mendatangi tempat kediaman neneknya yang sudah lama tidak berpenghuni.
”Ketahuannya, saat warga sekitar melihat cahaya didalam rumah kosong itu. Karena penasaran, warga kemudian masuk hingga melihat korban tergantung,” jelasnya.
Saat ini, pihak keluarga korban menolak jasad Eko dibawa ke RSUD dr Murjani untuk dilakukan autopsi. Yang jelas, saat ditemukan ada bekas air seni di celana korban.
”Jadi, korban ini diduga ada permasalahan asmara dengan pacarnya. Karena tidak bisa mendatangi pacarnya, akhirnya dia nekat bunuh diri,” tandasnya. (sir/dc)