PALANGKA RAYA— Lonjakan terkonfirmasi virus korona kembali terjadi. Hanya dalam kurun waktu satu hari, per Rabu (9/12) terdata penambahan 229 kasus baru, artinya rekor tertinggi selama delapan bulan lebih penangan Covid-19 di Kalteng.
Data dari Satuan Covid-19 Kalteng, tercatat ada 7.204 kasus penambahan 299 terjadi di Kota Palangka Raya 11 kasus, 16 di Kobar, sembilan di kotim, 54 di Kapuas, 35 di Barito Timur, satu di Barito Utara, 58 di Seruyan, 22 di Pulang Pisau, dan empat di Gunung Mas. Dari data itu, pasien paling banyak dirawat di Kobar yakni 597 pasien, disusul Kotim 350 pasien, Palangka Raya 217, Kapus 180, dan Seruyan 124 pasien.
Sementara untuk kesembuhan, ada 60 kasus baru hingga total menjadi 5.118 sembuh, 1.871 dalam perawatan, 215 meninggal dunia dengan tambahan empat nyawa, masing - masing dari Kobar, Bartim, Murung Raya, dan Pulang Pisau. Sedangkan untuk suspek sebanyak 914 orang dan sudah melakukan tes usap kepada 28.396 orang.
Ada empat kabupaten zona merah, yakni Lamandau, Kotim, Palangka Raya, dan Kotawaringin Barat. Diketahui pula dari ribuan warga terpapar didominasi berjenis kelamin laki - laki dan masih dalam usia produktif, saat ini masih banyak dari klaster keluarga dan pekerja.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Emi Abriyani mengatakan, lonjakan terkonfirmasi kembali terjadi di Kota Palangka Raya. Atas hal itu masyarakat selalu ditekankan dalam menegakkan protokol kesehatan (Prokes). Menjaga jarak menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
“Hari ini naik lagi, maka itu tak bosan - bosan diingatkan Prokes guna memutus mata rantai penyebaran,” tuturnya.
Emi menyampaikan, terkait pelaksanaan pilkada dan penerapan Prokes. Dirinya mengapresiasi pihak penyelenggara pemungutan suara pada tingkat tempat pemungutan suara (TPS) yang telah menerapkan Prokes dengan ketat dan disiplin, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Personel patroli Tim Satgas Covid-19 kota telah meninjau secara langsung, beberapa TPS di Kelurahan Menteng, Tumbang Rungan, Pahandut, Pahandut Seberang, Bukit Tunggal hingga Kelurahan Panarung, seluruhnya benar - benar menerapkan Prokes secara baik dan optimal.
“Terlihat lancar aman, kondusif, dan menerapkan Prokes. Fasilitas seperti thermogun untuk mengecek suhu tubuh, sarung tangan plastik sekali pakai, tempat cuci tangan, masker cadangan, dan bilik khusus bagi pemilih yang bersuhu tubuh tinggi telah disiapkan pihak TPS,” ujarnya.
Emi menambahkan, diharapkan tidak ada muncul klaster pilkada seperti yang dikhawatirkan banyak pihak. sebab rangkaian pilkada baik pada saat pencoblosan, hingga pasca pencoblosan dan penghitungan suara diharapkan tetap bisa menerapkan Prokes.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus Yayuk Indriati menyampaikan, selama ini pasien Covid-19 didominasi laki - laki usia produktif. Saat ini kondisi ruangan penuh, namun berusaha untuk membuka bangsal guna perawatan pasien terpapar.
“Paling banyak laki - laki. Khusus untuk di RSUD dr Doris Sylvanus beberapa bulan ini, sudah ada 9.972 pasien usap, 774 pasien positif, 86 meninggal dunia. Bahkan selama pandemi ini ada 69 tenaga kesehatan di rumah sakit yang terpapar, dan sudah sembuh dengan satu meninggal dunia. Maka itu jangan lupa terapkan Prokes secara optimal,” tandasnya. (daq/dc)