PANGKALAN BUN – Terduga pelaku pencurian ribuan pakaian wanita di RT 10 Desa Natai Baru, Kecamatan Atut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terlihat warga kembali bergentayangan di wilayah tersebut. Lelaki bernama Setu itu terlihat warga setelah lima bulan menghilang tanpa jejak dan lolos dari sergapan warga yang akan menangkapnya.
Kemunculan lelaki nyleneh ini para wanita di desa tersebut resah. Mereka khawatir Setu akan balasa dendam atau bahkan mengulangi perbuatannya. Tak hanya itu lelaki yang tinggal di pondok perkebunan karet tersebut sebelumnya kerap mengancam warga dengan senjata tajam bila menegur perilaku menyimpangnya.
Seperti diungkapkan Putri, ia kembali khawatir ketika melihat pria tersebut muncul di desa tersebut. “Tadi saya lihat dia naik kendaraan bersama sepupunya, kita cuma bisa ngelus dada karena tidak ada yang berani,” katanya, Rabu (23/12).
Ia berharap Polisi bisa turun tangan karena aparat desa setempat tidak berani menangani kasus tersebut.
Sementara itu salah seorang aparatur Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kobar yang tidak mau menyebutkan namanya membenarkan bahwa Setu akhir-akhir ini sering terlihat di desa mereka.
“Sering aja pulang, tapi tengah malam dia kembali ke pondoknya, kadang ke rumah kakaknya,” ujarnya.
Untuk diketahui bahwa dalam setiap aksinya Setu selalu mengincar pakaian dalam wanita seperti celana dalam, BH, dan daster. Pakaian dalam tersebut ditumpuk di sebuah gubuk yang menjadi tempat tinggalnya di sebuah perkebunan karet.
Tidak hanya pakaian dalam wanita, digubuk tersebut juga didapati dua buah bonek yang didandani menyerupai wanita dewasa dan anak-anak lengkap dengan pakaiannya.
Terungkapnya kasus ini bermula dari keresahan warga pada Juli 2020 silam. Saat itu warga sering kehilangan pakaian dalam. Saat itu warga menduga Setu sebagai pelakunya dan mendatangi gubuk tempat tinggalnya dan mendapati ribuan pakaian wanita di dalamnya. (tyo/sla)