PALANGKA RAYA – Kantor Kecamatan Jekan Raya diwarnai kegaduhan. Camat Jekan Raya, Sahrudin, bersama tiga stafnya diduga dikeroyok Ketua Batamad Jekan Raya Iwan Krisnanto bersama dua temannya, Suyedi Sangkurun dan Karlino.

Peristiwa itu terjadi saat jam kerja, Selasa (26/4) sekitar pukul 15.00 WIB. Sahrudin (46) sempat dipukul, diinjak, hingga dibanting. Akibatnya, kepala, dada, dan pelipis Camat mengalami luka serius. Hal serupa juga dialami tiga stafnya.

Kasus tersebut langsung dilaporkan ke Polres Palangka Raya. Penganiayaan itu diduga dipicu permasalahan pengurusan surat keterangan tanah (SKT). Yuana, pegawai kecamatan yang menyaksikan kejadian itu mengatakan, Iwan cs mendatangi kantor kecamatan untuk melakukan klarifikasi kepengurusan SKT. Setelah selesai, Iwan cs diminta untuk mengambil, tapi dianjurkan membayar administrasi secara sukarela.

Biaya itu, lanjutnya, untuk mengganti uang lapangan. Akan tetapi, Iwan cs ternyata marah dan tersinggung. Dia membentak pegawai kecamatan. Mendengar ada keributan, camat mengampiri, tetapi juga dibentak. Suasana pun tegang.

”Pak Camat dibentak, dipukul, diinjak, dan didorong. Bahkan, diancam akan dibunuh oleh Iwan cs. Permasalahannya karena uang administrasi pengurusan SKT. Kebetulan Iwan adalah Ketua Batamad Jekan Raya,” katanya. Insiden itu berakhir ketika petugas datang dan ketiganya pergi meninggalkan lokasi.

Sementara itu, Iwan Kristanto membantah memulai insiden itu. Dia juga melaporkan Sahrudin. Dia menuding Sahrudin yang memulai hingga berujung pengeroyokan. Sahrudin disebut memukul Karlino, rekannya. Menurut Iwan, Sahrudin meminta uang Rp 500 ribu per SKT.

Iwan mengaku ingin pulang mengambil uang untuk pembayaran dana administrasi SKT. Akan tetapi, saat beranjak pulang, tiba-tiba Sahrudin membentaknya di hadapan orang banyak dan langsung memukul Karlino, hingga kahirnya berujung perkelahian.

”Jadi, saya juga mau melapor (ke polisi). Saya tidak ada nendang dan malah camat yang mengeroyok,” katanya membantah penuturan Yuana. (daq/ign)