SAMPIT— Sebanyak 1.240 vial vaksin Sinovac sudah tiba di Sampit ,Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Bupati Kotim Supian Hadi, siap untuk menjadi orang pertama yang di vaksin saat vaksinasi perdana 14 Januari 2021 mendatang.
Supian mengatakan, ada kriteria tertentu sehingga individu tersebut bisa dilakukan vaksinasi, jika memenuhi kriteria barulah bisa diberikan vaksin Covid-19.
"Mudahan saya bisa melaksanakan sesuai dengan instruksi, kalau memang saya yang pertama di vaksin saya siap," sebutnya.
Vaksinasi pertama oleh Kepala daerah, sebagai sosialisasi sekaligus meyakinkan masyarakat, bahwa vaksin Covid-19 aman dilakukan. Hal ini juga merupakan instruksi dari pemerintah pusat beberapa waktu lalu.
"Sebenarnya yang paling bagus adalah, kepala daerah untuk memberikan rasa kepercayaan yang tinggi kepada masyarakat, tentang informasi hoaks yang beredar terkait Covid-19, mungkin ada rasa ketakutan dari masyarakat," ungkapnya.
Lebih lanjut kata Supian, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan vaksinasi tersebut. Meskipun pada pelaksanaan perdana nanti kepala daerah diinstruksikan untuk dilakukan vaksin, namun menurutnya kepala daerah juga harus diperiksa dulu apakah memiliki penyakit bawaan, memenuhi kriteria di vaksin atau tidak.
"Ada beberapa kriteria tidak boleh vaksin, apakah kepala daerah punya penyakit bawaan atau tidak, kalau memang saya tidak diperbolehkan karena ada sesuatu tidak akan di vaksin," terangnya.
Di tahap awal vaksinasi, akan dilakukan terhadap kepala daerah dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Paling utama adalah tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan virus korona atau Covid-19.
Terpisah, Kapolres Kotim belum lama tadi juga menyatakan siap untuk mendapatkan vaksin Covid-19 sebagaimana instruksi dari pemerintah pusat.
"Untuk pencanangan vaksinasi Covid-19 saya beserta unsur Forkopimda nanti, akan menjadi yang pertama di vaksin, sudah screening, nanti akan di tes lagi oleh Dinas Kesehatan, jika memenuhi syarat maka akan di vaksin," tandasnya.
Kepala daerah maupun unsur Forkopimda dipilih sebagai promosi kesehatan, di mana masyarakat nantinya juga akan mengikuti. Pada saatnya nanti, masyarakat yang mendapat jatah di vaksin, agar bersedia di vaksin karena aman digunakan. Meski sudah di vaksin, penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan. (yn/dc)